Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Benarkah Rusia Menang Pertempuran Kursk, Adu Tank Terbesar di Dunia?

Kompas.com - 13/07/2021, 17:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

KURSK, KOMPAS.com - Rusia dalam sejarah tercatat memenangi Pertempuran Kursk, adu tank terbesar di dunia, dan menjadi kebanggaan mereka.

Pertempuran Kursk melibatkan Rusia melawan Nazi Jerman pada 1943 di Kursk.

Namun, beberapa sejarawan Barat meragukan klaim Rusia atas kemenangan itu.

Baca juga: Kisah Perang di Kursk, Pertempuran Tank Terbesar di Dunia

Salah satu pertarungan utama di Pertempuran Kursk adalah Pertempuran Prokhorovka pada 12 Juli 1943 yang menjadi titik balik Tentara Merah memenangi Perang Dunia II.

Pertempuran Kursk sendiri terjadi pada 5 Juli hingga 23 Agustus 1943. Pasukan Soviet menggagalkan serangan balik besar-besaran Nazi, setelah pasukan Adolf Hitler mengalami kekalahan besar di Stalingrad pada musim dingin 1942-1943.

Namun BBC pada 13 Juli 2019 mewartakan, seorang sejarawan Inggris, Ben Wheatley, menganalisis foto udara Luftwaffe Jerman dari medan perang Prokhorovka yang diambil pada 14-16 Juli.

Selama periode tersebut daerah itu masih berada di tangan Jerman. Foto-fotonya ditemukan di Arsip Nasional AS di College Park, Maryland.

Penilaian Wheatley, yang didukung oleh studi rinci tentang laporan pertempuran dan arsip sejarah, adalah pada 12 Juli Jerman hanya kehilangan lima tank Panzer IV di Prokhorovka.

Sebaliknya, Jerman menghancurkan formasi tank "kamikaze" Soviet, menghancurkan lebih dari 200 tank Soviet menjadi bangkai yang membara. .

Dia menulis bahwa puluhan tank T-34 Soviet jatuh ke parit anti-tank sedalam 4,5 meter yang digali oleh infanteri Soviet sendiri.

Ketika Tentara Merah menyadari kesalahannya, T-34 lain mulai antre untuk menyeberangi jembatan. Tank-tank Jerman pun dengan mudah membabat habis mereka jembatan.

Temuan Wheatley bersama seorang sejarawan militer Jerman, Karl-Heinz Frieser, kemudian dikutip dalam sebuah esai di harian Jerman Die Welt.

Penulis artikel itu, Sven Felix Kellerhoff, berpendapat bahwa bukti pembohongan Soviet di Prokhorovka sangat jelas, sehingga Rusia harus meruntuhkan tugu peringatannya di sana yang merayakan kepahlawanan awak tank Soviet pada 12 Juli.

Baca juga: Misteri Tenggelamnya Kursk, Kecelakaan Kapal Selam Terparah Rusia Tewaskan 118 Kru

Ilustrasi Pertempuran Kursk.WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi Pertempuran Kursk.
Duta Besar Rusia untuk Jerman saat itu, Sergei Nechayev, mengatakan bahwa Kellerhoff tidak memahami apa yang terjadi.

"Upaya untuk menulis ulang fakta sejarah yang tidak dapat diubah, memalsukan peristiwa tahun-tahun itu, mengecilkan peran menentukan rakyat Soviet dalam mengalahkan Nazisme dan membebaskan Eropa dari 'wabah coklat', terlihat tidak layak dan menghina,' katanya.

Kepala Museum Pertahanan Udara Rusia, Yuri Knutov, menyebut artikel Jerman itu sebagai pemalsuan sejarah yang terang-terangan.

Ada kecaman juga yang terlontar di parlemen Rusia untuk Die Welt.

Seorang spesialis pertahanan di Duma, Alexander Sherin, meminta pihak berwenang Jerman untuk menuntut editor Die Welt.

Kepahlawanan Soviet dalam Perang Dunia II menjadi tema kepresidenan Vladimir Putin, saat ia berusaha untuk meningkatkan kebanggaan nasional.

Tetapi tidak ada keraguan bahwa pasukan Soviet memang menderita di Prokhorovka, meskipun mereka membuat kemajuan di garis depan Kursk yang lain.

Sejarawan militer Alexei Isayev mengatakan kepada BBC Rusia, kerugian Soviet di Prokhorovka sesuai dengan penilaian Wheatley.

Laporan Soviet menyebutkan 237 tank Soviet hancur bersama 14 senjata self-propelled, kata Isayev.

Tapi dia juga mengatakan, Jerman bisa saja menarik tank mereka sendiri yang rusak dari medan perang setelah 12 Juli sebelum foto udara diambil.

Dalam hal ini, tank-tank hancur itu tidak akan muncul di foto yang dipelajari oleh Wheatley.

Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Mengapa Terjadi dan Negara yang Terlibat

Sebuah tank T-34 buatan Uni Soviet milik Tentara Rakyat Korea Utara (NKPA) dihancurkan pasukan marinir AS saat bergerak maju dari Incheon menuju Seoul pada September 1950.

Official U.S. Navy Photograph/Wikipedia Sebuah tank T-34 buatan Uni Soviet milik Tentara Rakyat Korea Utara (NKPA) dihancurkan pasukan marinir AS saat bergerak maju dari Incheon menuju Seoul pada September 1950.
Penelitian Wheatley menunjukkan pada 12 Juli di daerah yang tertangkap oleh foto udara, Jerman memiliki maksimal 27 tank hancur atau rusak.

Tank T-34 tidak diragukan lagi adalah milik Soviet, karena merupakan tulang punggung Tentara Merah.

Tetapi pasukan Soviet dikalahkan di Kursk oleh tank berat Tiger Jerman, yang dibalut baja setebal 12 cm dan meriam artileri baru Ferdinand.

Fotografer perang Anatoly Yegorov berada di tengah pertempuran di Kursk.

Keponakannya, Mikhail Yegorov, bercerita kepada harian Moskovsky Komsomolets, mengingat apa yang dikatakan Anatoly kepadanya tentang pekerjaannya di sana.

"Sebagian besar foto itu tidak dipublikasikan."

"'Tahukah kamu mengapa tidak ada foto panorama medan perang Prokhorovka yang pernah ditampilkan di negara kita?' pamanku bertanya kepadaku."

"'Karena untuk setiap Tiger yang terbakar ada 10 T-34 kita yang dihancurkan! Bagaimana kita bisa mempublikasikan foto-foto seperti itu di koran?'"

Anatoly memberitahu keponakannya bahwa terkadang sniper Soviet dapat menaklukkan satu unit Tiger dengan menembak pengemudinya melalui celah penglihatan tank.

Para awak tank kemudian memanjat keluar. Hampir tidak ada hal lain yang bisa menghentikan Tiger.

Baca juga: Kisah Perang Dunia 1: Negara Mana Saja Blok Sekutu dan Blok Sentral?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com