Ketika gelombang yang lebih besar untuk penangkapan Kaisar, Masashige memilih untuk membakar kastilnya dan melarikan diri, menyebabkan pemerintah berpikir dia dan pasukannya telah bunuh diri dalam api.
Di Osaka, tanah airnya, ia mengumpulkan anak buahnya serta 1.000 penduduk setempat. Pemerintah menanggapi dengan mengepung tentara kecil dan memotong jalur pasokan mereka.
Masashige telah mengantisipasi hal ini dan telah menciptakan jalan rahasia untuk memasok pasukannya.
Pasukan yang mengepung malah kelaparan, bukannya pasukannya. Kemenangan tersebut mengumpulkan banyak orang yang memiliki masalah dengan pemerintah dan mendorong kaisar untuk melarikan diri dari pengasingannya untuk memimpin upaya baru untuk menjatuhkannya.
Terlepas dari semua itu, samurai masih kekurangan dan tidak menerima hadiah tanah yang mereka butuhkan untuk mengangkat mereka dari kemiskinan.
Pemberontakan lain dan pemerintahan alternatif muncul di Kysusu, dipimpin oleh Ashikaga Takauji, yang telah dibantu Masashige melarikan diri ke Kyushu.
Masashige mendorong kaisar untuk berdamai, tetapi dia menolak. Dia kemudian mencoba membawa Kaisar untuk melarikan diri ke pengasingan, tetapi itu juga ditolak.
Pada akhirnya, Masashige memimpin pasukan untuk melawan pasukan Ashikaga dengan harapan tipis untuk menang. Pasukannya berjumlah 899 orang sedangkan pasukan Ashikaga mendekati 200.000 orang.
Dengan pasukannya berkurang menjadi 70, dia bunuh diri dan meninggal pada 1336. Pengabdian dan kecerdikannya telah membuatnya menjadi samurai yang sangat populer dan dia terkenal sebagai pahlawan terutama di negara asalnya Osaka.
Baca juga: 10 Fakta Sejarah Samurai Jepang yang Melegenda
Lahir pada 1521, Takeda Shingen adalah penguasa feodal Provinsi Shinano, sekarang prefektur Nagano.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.