Namun, ironisnya mereka yang pendek dan hanya mendengar suara benturan spontan berdiri berjinjit untuk melihat.
Seorang dokter Belgia pergi mencari tubuh istrinya dan menemukannya. Dia membaringkannya di dalam mobil, dan membawanya kembali ke Brussel.
Seorang gadis muda yang masih terguncang berjalan berkeliling sambil berkata, "Ibu saya sudah meninggal, bisakah seseorang membawa saya pulang?"
Para pastor yang tadinya menjadi penonton, bergerak di antara korban yang sekarat di tanah mencoba memberi mereka “ritus terakhir.”
Korban selamat pada 11 Juni 1955, mengingat melihat teropong yang dikalungkan di leher tubuh yang tidak lagi memiliki kepala.
Tapi balapan tetap berjalan. Penyelenggara berdalih eksodus massal justru akan menghalangi mobil ambulans penyelamat datang ke lokasi.
Baca juga: Mengenal Nakba, Tragedi Pengusiran Warga Palestina Setelah Israel Berdiri
Mercedes menarik pembalap mereka enam jam kemudian sebagai tanda hormat, Hawthorn diperintahkan untuk melanjutkan pertandingan dan Jaguar mengklaim kemenangan hampa.
Atas apa yang terjadi, media Eropa dengan cepat menyalahkan Hawthorn, pengemudi playboy asal Inggris, Perang kata-kata yang sengit pun terjadi antara Mercedes dan Jaguar.
“Dalam penilaian saya, saya memberikan waktu yang cukup bagi pengemudi mobil berikutnya, untuk menyadari rencana saya dan baginya untuk mengambil tindakan yang mungkin diperlukan tanpa membahayakan orang lain,” kata Hawthorn dalam pembelaannya.
Dia mempertimbangkan untuk berhenti dari olahraga itu, tetapi penyelidikan resmi membebaskannya.
Kesimpulan penyelidikan mengatakan tidak ada satu orang pun yang dapat dimintai pertanggungjawaban.
"Sangat jelas dari foto-foto Hawthorn tidak melakukan manuver atau mengerem secara mendadak. Hanya saja memang jarak pendek dari pit lurus yang sempit membahayakan mobil di dekatnya," kata putusan itu, didukung oleh pandangan pembalap dan penulis Belgia Paul Frere.
Kekhawatiran tersebut sudah diutarakan Pierre Levegh sebelum pertandingan.
Kecelakaan itu menyebabkan pengenaan standar keselamatan baru di Le Mans.
Mercedes meninggalkan Formula Satu pada akhir musim 1955, dan tidak kembali selama hampir 40 tahun.
Baca juga: Otoritas China Hapus Unggahan yang Mengejek Tragedi Covid-19 India Setelah Diserang Warganya Sendiri