Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KISAH MISTERI: Tragedi Balapan Paling Mengerikan dalam Sejarah, Menyisakan Tubuh Tanpa Kepala

Kompas.com - 10/06/2021, 22:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Persaingan Mercedes dan Jaguar

Spekulasi muncul soal penyebab tragedi itu.

Banyak yang menyorot mobil Levegh, yang terbuat dari paduan magnesium. Bahan itu membuat mobilnya lebih ringan, dan lebih cepat. Tapi kelemahannya adalah sangat mudah terbakar.

Selain itu, tim Mercedes-Benz (300SLR), juga diketahui dilengkapi dengan inovasi baru, rem udara yang diklaim akan meningkatkan kemampuan menikung. Tapi, rem mobil itu diduga tidak bisa diandalkan.

Alhasil kombinasi yang mematikan tercipta.

Selama bertahun-tahun desas-desus yang bertahan adalah soal adanya bahan bakar rahasia di tangki ekstra. Itu diduga menyebabkan mobil meledak ketika menabrak pembatas. Tapi itu pun tidak pernah terbukti.

Bencana itu mengejutkan dunia dan menyebabkan beberapa negara melarang balap motor sama sekali.

Baca juga: Kisah Diskriminasi Rasial yang Dilupakan dari Tragedi Titanic, 6 Orang China Selamat Diusir

Puluhan tahun kemudian, masih ada pertanyaan tentang siapa yang harus disalahkan atas tragedi itu, seperti yang diceritakan dalam film dokumenter BBC4.

Apakah itu disebabkan oleh "perjudian" Mercedes pada teknologi baru yang belum terbukti? Apakah korban tewas begitu tinggi karena ada bahan bakar rahasia di tangki tersembunyi yang menyebabkan mobil Levegh meledak?

Atau apakah ada pihak berwenang Perancis yang menutup-nutupi penyebab kecelakaan itu? Apakah itu semua berkaitan dengan kecerobohan seorang pengemudi Inggris?

Semua masih jadi misteri.

Namun satu hal yang jadi “konsensus” dalam bencana itu adalah terkait latar belakangnya. Yaitu soal persaingan sengit antara tim balap motor Jerman dan Inggris dan pembalap mereka.

Persaingan ketat itu dinilai memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi keselamatan dalam jenis olahraga balapan motor saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com