Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2021, 04:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP,BBC

"Banyak dari mereka yang menyebut diri mereka pemimpin dalam kelompok itu bahkan tidak pernah melakukan kontak dengannya," kata Salkida.

Shekau tidak memiliki sifat karismatik maupun keterampilan berpidato, seperti pendahulunya. Tetapi komitmen ideologinya kuat dan sangat kejam, menurut orang yang mempelajari kelompok itu.

"Dia adalah pemimpin sayap kelompok yang lebih militan, Seperti yang perlihatkan dalam sejumlah videonya, dia kerap meniru Osama Bin Laden," kata Abubakar Mu'azu dari Universitas Maiduguri.

Baca juga: Bentrok dengan Pasukan Khusus Nigeria, 33 Anggota Boko Haram Tewas

Shekau mengeluarkan pesan mengerikan di salah satu penampilan itu, yang memberikan wawasan besar tentang apa yang akan dibawa oleh kepemimpinannya atas kelompok itu.

"Saya menikmati membunuh siapa pun yang Tuhan perintahkan untuk saya bunuh, seperti saya menikmati membunuh ayam dan domba jantan," katanya dalam klip video yang dirilis tepat setelah Boko Haram melakukan salah satu serangan paling mematikannya, pada Januari 2012.

Serangan itu menewaskan lebih dari 180 orang-orang di Kano, kota terbesar di Nigeria utara.

Shekau juga merupakan pemimpin spiritual kelompok itu, yang diperlihatkan dari rekaman videonya. Dia tampaknya menunjukkan kenyamanan yang sama saat menyampaikan khotbah kepada para pengikutnya.

"Dia memiliki ingatan fotografis dan berpengalaman dalam teologi," kata Salkida.

Para pengikutnya menjulukinya "Darul Tauhid", yang diterjemahkan sebagai spesialis Tauhid. Ini adalah doktrin ortodoks tentang keunikan dan keesaan Allah, yang merupakan landasan utama Islam.

Tapi Ulama Muslim Nigeria tidak menganggap Shekau sebagai seorang cendekiawan dan justru mempertanyakan pemahamannya tentang Islam.

Mereka secara teratur mengutuk pemboman dan penembakan di jalan yang dilakukan oleh para pengikut Shekau terhadap siapa pun yang tidak setuju dengan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Sumber AFP,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com