Tapi dia muncul kembali dalam video yang diunggah di internet sebagai pemimpin baru Boko Haram, kurang dari setahun kemudian.
Klaim serupa berikutnya tentang kematiannya juga ternyata salah.
Pendiri kelompok tersebut, Muhammad Yusuf, meninggal dalam tahanan polisi pada Juli 2009. Dalam kejadian itu, ratusan pengikut Boko Haram juga tewas selama penumpasan besar-besaran.
Aksi ini pada akhirnya justru lebih banyak disalahkan, karena justru membuat kelompok itu semakin ganas.
Shekau tidak terlihat di depan umum sejak itu.
Tapi foto dan klip video dirinya dirilis dari waktu ke waktu, sebagian besar secara online, oleh "departemen publikasi" kelompok itu, yang selalu menutup wajahnya dengan kain.
Shekau dikatakan bertemu pendahulunya di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno dan kubu Boko Haram saat itu, melalui seorang teman bersama, Mamman Nur.
Pihak berwenang Nigeria mengatakan Nur mendalangi pemboman Agustus 2011, di kompleks kantor PBB di ibukota Nigeria, Abuja.
Ketiganya adalah mahasiswa teologi. Namun Shekau dipandang sebagai yang paling pendiam dan mungkin paling radikal di antara mereka.
"Dia hampir tidak berbicara, dia tidak punya rasa takut," kata Ahmed Salkida, seorang jurnalis yang memiliki akses ke Boko Haram, sampai sempat dicurigai sebagai anggota.
"Dia (Shekau) adalah salah satu dari mereka yang percaya bahwa Anda dapat mengorbankan apa pun untuk keyakinan Anda," kata orang hanya lolos dari eksekusi polisi di Maiduguri setelah seorang perwira intelijen turun tangan.
Baca juga: 4 Kelompok Teroris yang Paling Mematikan di Dunia, dari ISIS hingga Boko Haram
Shekau fasih dalam bahasa Kanuri asalnya, serta Hausa dan Arab. Dalam video yang dirilis kepada wartawan kelompoknya terakhir juga menambahkan kalimat bahasa Inggris.
Ketika Muhammad Yusuf dibunuh, Shekau dikatakan telah menikahi salah satu dari empat istrinya dan mengadopsi anak-anak mereka. Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan itu mungkin untuk menjaga kohesi atau "kemurnian" Boko Haram.
Kelompok ini memiliki struktur yang sangat terdesentralisasi, kekuatan pemersatu tampaknya adalah ideologi. Banyak juga yang percaya bahwa mereka akhirnya lebih tertarik untuk balas dendam daripada ideologi.
Shekau tidak berkomunikasi secara langsung dengan prajurit-prajurit kelompok itu. Dia menggunakan kekuasaannya melalui beberapa pemimpin sel terpilih. Tetapi itu pun kontak yang dia lakukan sangat minim.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.