Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Irena Sendler, Pejuang Kemanusiaan Bawah Tanah di Ghetto Warsawa Nazi

Kompas.com - 02/06/2021, 20:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Irena Sendler adalah pekerja sosial asal Polandia yang selama Perang Dunia II membantu menyelamatkan ribuan anak-anak Yahudi dari ghetto di Warsawa yang dijalankan oleh Nazi.

Ia secara diam-diam bekerja mengambil anak-anak Yahudi untuk dititipkan ke biara atau keluarga non-Yahudi yang mau merahasiakan identitas mereka.

Pada 1939, Nazi menginvasi Polandia. Saat itulah, perjuangan perempuan berdaya kelahiran 15 Februari 1910 dalam melawan Nazi dimulai, seperti yang dilansir dari Biography.

Baca juga: Adolf Eichmann: Perancang Holocaust Nazi yang Tak Pernah Menyesal hingga Akhir Hidupnya

Sebagai pekerja sosial, Sandler memiliki akses ke Ghetto Warsawa, lokasi di mana ratusan ribu orang dipenjara di Polandia untuk dimusnahkan, yang dikenal dengan peristiwa Holocaust.

Sejarah mencatat ada sebanyak 2.500 anak Yahudi dari Ghetto Warsawa yang berhasil diselamatkan oleh Sendler, yang terdaftar sebagai anggota Dewan Pembantu Yahudi atau disebut juga Zegota.

Siapa Sandler?

Irene Sendler yang memiliki nama asli Irena Krzy?anowska lahir pada 15 Februari 1910 di Otwock, Polandia.

Orangtuanya adalah terdaftar anggota Partai Sosialis Polandia. Sementara, profesi ayahnya adalah seorang dokter, tapi meninggal karena tifus saat Sandler masih kecil.

Pada 1931, wanita itu menikah dengan Mieczyslaw Sendler. Kemudian, ia pindah dari Otwock ke Warsawa sebelum pecahnya Perang Dunia II.

Baca juga: 500 Tengkorak dalam Kondisi Mengenaskan di Kuburan Massal Bekas Kamp Konsentrasi Nazi

Bagaimana kisah perjuangannya?

Fajar pada 1 September 1939, bom meledak menembus langit Polandia, suaranya menggelegar mengiringi Luftwaffe dan pasukan Jerman yang mulai memasuki Warsawa.

Melansir Sky History, disebutkan bahwa hanya beberapa pekan setelah itu Polandia telah jatuh di tangan Nazi yang menyerang dengan taktik Blitzkrieg.

Pada 12 Oktober 1940, Nazi mendeklarasikan pendirian Ghetto atau tempat tinggal bagi warga keturunan Yahudi di Warsawa.

Lahan seluas 1,3 mil persegi, dikelilingi pagar berduri setinggi 3 meter, digunakan Nazi untuk menempatkan 200.000 orang atau sekitar 7 orang dalam 1 ruangan.

Banyak tahanan itu kemudian mengalami kelaparan dan sakit-sakitan, karena dikondisikan tidak layak.

Pada pertengahan 1942, Nazi mulai melakukan skenario holocaust terhadap 83.000 orang Yahudi. Mereka dari Ghetto Warsawa akan dikirim ke kamp konsentrasi sebagai pusat pemusnahan sistemik.

Saat itulah, pasukan bawah tanah Polandia yang salah satunya adalah Irene Sandler, bergerak untuk berusaha untuk menyelamatkan para korban penindasan Nazi di Ghetto Warsawa.

Pada saat invasi Jerman di Polandia, Sendler adalah Administrator Senior di Departemen Kesejahteraan Sosial Warsawa.

Terkejut dengan kondisi di ghetto, perempuan berdaya ini bergabung dengan Dewan untuk Membantu Orang Yahudi (?egota), yang diorganisir oleh perlawanan bawah tanah Polandia.

Sebagai karyawan Departemen Kesejahteraan Sosial, Sendler dapat memperoleh akses ke ghetto melalui izin khusus dari Departemen Pengendalian Epidemi Warsawa.

Sandler menyaksikan sendiri kengerian di ghetto. Negaranya pun porak-poranda di bawah kolonial dan kekejaman Nazi.

Banyak anak-anak Yahudi menjadi yatim-piatu karena pemerintah kolonial berambisi memusnahkan ras.

Baca juga: [Cerita Dunia] Freddie dan Truus, Pasukan Remaja Pembunuh Nazi Era Perang Dunia II

Para pejuang kemanusiaan menggunakan kotak peralatan, karung kentang, peti mati, dan semacamnya untuk digunakan untuk menyelundupkan anak-anak tahanan Nazi keluar dari ghetto.

Gereja Katolik di perbatasan wilayah setempat juga menyediakan rute pelarian di samping terowongan-terowongan kota.

Para pejuang kemanusiaan menggunakan ban lengan dengan simbol bintang sebagai tanda solidaritas kepada orang-orang Yahudi saat itu, termasuk Sandler.

Setelah berhasil menyelundupkan anak-anak dari ghetto, Sandler biasanya langsung menempatkan anak-anak tersebut kepada keluarga non-Yahudi atau biara.

Ia dan timnya memalsukan dokumen dan memalsukan tanda tangan untuk memberi mereka identitas baru.

Sesekali, ia harus mendesak para orang tua Yahudi untuk menyerahkan anak-anak mereka kepadanya demi keselamatan dan kehidupan mereka yang lebih baik di luar tembok ghetto.

Ia mengumpulkan catatan rinci tentang anak-anak yang ia selundupkan di dalam sebuah toples yang ia amankan. Catatan itu terkumpul hingga sebanyak 2.500 di dalam toples.

Rencananya adalah untuk menyatukan kembali anak-anak yang diselamatkan dan orang tua mereka setelah perang. Namun, sebagian besar orang tua tidak bertahan hidup.

"Saya dibesarkan untuk percaya bahwa seseorang harus diselamatkan ketika ia tenggelam, terlepas dari agama dan kebangsaannya," kata Sandler yang merujuk pada prinsipnya untuk menyelamatkan anak-anak Yahudi, seperti yang dikutip dari Sky History.

Sepakterjang Sandler terendus juga oleh Nazi. Pada Oktober 1943, ia ditangkap oleh polisi Nazi (gestapo) dan dipenjara di Pawiak.

Berhari-hari ia diintrogasi dan disiksa secara brutal oleh gestapo, untuk mendapatkan informasi tentang pasukan bawah tanah Polandia dan rincian anak-anak yang telah ia selundupkan. Namun, ia tetap bungkam.

Tidak sampai ditembak mati, pada Februari 1944, Sandler bisa diselamatkan oleh ?egota dengan menyuap pajabat Nazi.

Setelah itu, ia didesak bersembunyi meninggalkan Warsawa dengan identitas palsu, Klara Dabrowska, dan sementara waktu ia tinggal bersama pamannya.

Perempuan berdaya ini melanjutkan pekerjaannya sampai perang berakhir, saat itu dia dan rekan-rekannya telah menyelamatkan sekitar 2.500 anak. Diperkirakan Sendler secara pribadi menyelamatkan sekitar 400 anak.

Baca juga: Kisah Perang: Saat Nazi Keok oleh Tentara Hantu yang Ternyata Hanya Ilusi

Akhir perang

Setelah perang, pernikahan pertama Sendler berakhir dengan perceraian. Pada 1947 ia menikah lagi dengan Stefan Zgrzembski dan memiliki 3 anak.

Anak pertamanya perempuan bernama Janka, anak kedua serta ketiganya pria bernama Andrzej dan Adam.

Setelah kematian Zgrzembski, Sendler menikah kembali dengan suami pertamanya, Mieczys?aw Sendler, tetapi hubungan mereka tidak bertahan lama dan kembali bercerai.

Pada 1965, Yad Vashem, organisasi peringatan Holocaust Israel menobatkan perempuan berdaya ini sebagai Orang Baik dari Berbagai Bangsa karena keberaniannya menyelamatkan anak-anak Yahudi.

Pada 2003, Polandia menghormatinya dengan Ordo Elang Putih. Pada 2008, Sendler dinominasikan untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian, tetapi tidak memenangkannya.

Kisah hidupnya telah difilmkan dalam serial TV pada 2009 berjudul "The Courageous Heart of Irena Sendler", yang dibintangi Anna Paquin sebagai peran utama.

Sandler meninggal pada 12 Mei 2008 di Warsawa, Polandia di usia 98 tahun.

Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Nazi Menjalin Asmara dengan Sihir, Pseudosains dan Ilmu Gaib?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com