KOMPAS.com - The Special Air Service (SAS), pasukan khusus Inggris, lahir pada awal Perang Dunia II, sekitar tahun 1939 dan baru aktif pada 22 Juli 1941. SAS, punya motto yang terkenal, "Who Dares Wins," dan dijuluki "Blades."
Pembentukan SAS diawali dengan gagasan David Stirling, perwira Angkatan Darat Inggris, yang merasa bahwa Inggris butuh pasukan khusus yang sangat terlatih. Pasukan ini nantinya diharapkan bisa merusak jalur pasokan, pangkalan, dan bahkan moral musuh.
Baca juga: Tentara Australia SAS Terekam Tembak Mati Warga Afghanistan Tak Bersenjata
Stirling lalu bekerjasama dengan Jock Lewes, perwira di Welsh, Australia, yang dikenal punya bakat improvisasi dalam militer. Selanjutnya, untuk membuktikan gagasannya, Stirling sampai harus menyempurnakan beberapa latihan.
Latihan awal sebelum SAS resmi berdiri adalah melompat memakai parasut yang dicuri. Tapi, latihan ini tak sesuai harapan. Membuat Stirling sampai harus masuk rumah sakit selama dua bulan. Saat terbaring sakit itulah Stirling makin mematangkan rencananya.
Momennya terjadi saat pria kelahiran 1915 ini meninggalkan rumah sakit. Stirling berhasil menyelinap melewati penjaga di markas Komando Tinggi tanpa diketahui.
Inilah yang kemudian berhasil meyakinkan petinggi militer Inggris bahwa ide tentang pasukan khusus layak dipertimbangkan.
Akhirnya, setelah pembentukan SAS disetujui, pasukan ini langsung mendapat misi awal sebagai tim penyerang gurun. Tujuannya melemahkan jaringan logistik Afrika Utara serta menghambat operasi pesawat.
Baca juga: Pemimpin Pasukan Australia SAS Paksa Anggota Baru Bunuh Tahanan di Afghanistan
Serangan sukses pertama SAS pasca-berdiri terjadi pada Desember 1941. Saat itu, dua kelompok SAS berhasil menghancurkan 61 pesawat di dua lapangan udara.
Selanjutnya, berbagai operasi terus menggunakan jasa SAS. Salah satu yang terbesar adalah saat perang melawan Adolf Hitler, diktator Jerman. SAS juga terlibat di beberapa operasi kontra-pemberontaan di Oman, Aden, Malaya, sampai Kalimantan.
Salah satu tugas kontroversial adalah saat SAS dikerahkan ke Irlandia Utara, di mana pasukan khusus ini mengemban misi melakukan beberapa penyergapan mematikan terhadap orang-orang Irish Republican Army (IRA).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.