Dia bertutur, upaya reformasi di dalam tubuh PBB terbagi menjadi dua “aliran” yakni aliran idealis dan aliran realistis.
Negara-negara yang beraliran idealis ini menginginkan supaya PBB harus segera direformasi, termasuk penghapusan hak veto, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Indonesia Dukung Upaya Penghapusan Hak Veto di PBB
“Sedangkan aliran realistis ingin melakukan penyesuaian. Karena konstelasi dunia sudah berubah. Yang kuat sekarang tidak hanya lima negara itu,” kata Shofwan.
Dia menambahkan, kalau pun saja hak veto ini dihapuskan, konsekuensi yang ditanggung dunia ke depan bisa sangat bermacam-macam.
Namun, Shofwan bertutur bahwa isu mengenai penghapusan hak veto masih tetap relevan hingga saat ini.
Baca juga: Trump Veto Larangan Kongres AS Jual Senjata Rp 113 Triliun ke Arab Saudi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.