MADINAH, KOMPAS.com - Selain Perang Badar dan Perang Uhud, perang besar lainnya yang dijalani pasukan Muslim adalah Perang Khandaq.
Berlangsung pada 5 Hijriah atau 627 Masehi, Perang Khandaq melibatkan kaum Muslim di Madinah dengan pasukan sekutu kaum Quraisy dan Yahudi.
Mengutip Kompas.com pada 24 November 2020, nama Perang Khandaq secara harfiah berasal dari istilah khandaq yang berarti parit.
Baca juga: Kisah Perang Badar: 314 Prajurit Muslim Menang Lawan 1.000 Orang Quraisy
Saat itu kaum Muslim Madinah menggali parit di utara kota untuk menahan serangan sekutu.
Pasukan sekutu terdiri dari Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, dan kaum Quraisy.
Kisah Perang Khandaq bermula dari popularitas Islam di Madinah yang mengancam eksistensi ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab.
Sementara itu kaum Ghathafan ingin kembali memonopoli perdagangan di Madinah, dan sekutu berhasrat membalas kekalahan di perang-perang sebelumnya.
Baca juga: Kisah Perang Uhud: Kaum Quraisy Balas Kekalahan dari Pasukan Muslim di Perang Badar
Sebanyak 3.000 prajurit Muslim melawan gabungan pasukan sekutu yang jumlahnya 10.000 orang.
Nabi Muhammad SAW masih memimpin pasukan Muslim Madinah, sedangkan pasukan sekutu dipimpin Abu Sufyan.
Dalam buku Manajemen Strategi Peperangan Rasulullah SAW (2007) karya Yuana Ryan, disebutkan bahwa pasukan Muslim melakukan musyawarah sebelum Perang Khandaq untuk menentukan strategi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.