KOMPAS.com - Sultan Mehmed II adalah tokoh pemimpin Muslim era Turki Utsmani, yang membiarkan ornamen kristiani tetap terukir di Hagia Sophia yang difungsikan sebagai masjid.
Al Fatih dikenal memiliki sikap luhur dan mulia dalam menghargai pemeluk agama lain, dan hal ini ditunjukkan dalam menyikapi warisan bangunan Hagia Sophia yang menjadi ikon kultural di Turki.
Sultan Mehmed II lahir dengan nama Muhammad Al-Fatih pada April 1429 M atau Rajab 832 H, ia adalah sultan ke-7 pada masa kerajaan Ottoman.
Baca juga: Dituduh Tak Hormati Makam Muhammad Al Fatih, Wali Kota Istanbul Diselidiki
Menurut catatan sejarah, Al Fatih menjadi sultan Turki Utsmani pada 5 Februari 1451 di usia 22 tahun, setelah ayahnya, Sultan Murad II wafat.
Sebagaimana dikutib dari Mahyudin Yahya dan A Jelani Halimi dalam buku Sejarah Islam Penerbit Fajar Bakti 1997 halaman 404-408, bahwa sebelum menjadi Sultan ke-7 kerajaan Ottoman, Mehmed II menjadi gubernur Maghnisia di masa kepemimpinan ayahnya.
Di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II terdapat pelajaran menarik, yaitu sikap toleransi budaya.
Muhammad Farkhan Mujahidin, dosen Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menerangkan bahwa 2 tahun setelah kepemimpinan Sultan Mehmed II, pada 1453, kota Konstantinopel jatuh ke tangan Ottoman Empira (Khilafah Utsmaniyah)
Bangunan Hagia Sophia, saat itu kemudian dialihfungsikan menjadi masjid. Hagia Sophia adalah simbol kemenangan Islam atas Kristen Bizantium ketika itu.
Sultan Mehmed II secara pribadi membeli bangunan itu dan mewakafkan gedung itu untuk dijadikan sebuah masjid, sekaligus berubah nama menjadi Aya Sophia mosque.
Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Nabi Muhammad Penyayang Hewan Termasuk Anjing
Meskipun kekuasaan Islam dibawah Mehmed II telah menguasai Hagia Sophia, bangunan itu tetap dijaga keasliannya, ornamen kristiani tetap dipertahankan sebagai bentuk toleransi dan penghromatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.