Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2021, 15:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel adalah lokasi bentrokan polisi Israel dengan jemaah Muslim pada Jumat (7/5/2021).

Masjid Al-Aqsa kala itu baru saja menggelar shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan tahun ini.

Berikut adalah sejarah Masjid Al-Aqsa serta riwayat konflik Israel dan Palestina di sana.

Baca juga: Warga Palestina Bentrok dengan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa, 136 Orang Terluka

Sejarah Masjid Al Aqsa

Lapangan seluas 14 hektar di sudut tenggara Kota Tua direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967, bersama sisa-sisa Yerusalem timur yang kemudian dianeksasi dan tidak pernah diakui secara internasional.

Israel menganggap semua Yerusalem adalah ibu kotanya, tetapi Palestina menginginkan sisi timur sebagai ibu kota negara mereka kelak.

Dikenal oleh Muslim sebagai Al-Haram As-Sharif (Tempat Suci Mulia), kompleks ini berisi Masjid Kubah Emas atau Kubah Shakhrah dan Masjid Al Aqsa.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, keduanya di Arab Saudi.

Masjid Al Aqsawikipedia.org Masjid Al Aqsa
Kompleks dari bentuknya saat ini dibangun pada abad ketujuh oleh khalifah Islam kedua, Omar, di situs Kuil Yahudi Kedua yang dihancurkan Romawi sekitar tahun 70 Masehi.

Situs ini juga dihormati dalam Yudaisme karena di dalamnya ada Kuil Pertama dan Kedua. Dalam bahasa Ibrani disebut Har HaBayit atau Temple Mount.

Baca juga: Masjid Al-Aqsa, Titik Pertikaian Panjang Palestina-Israel

Riwayat konflik Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa

Umat Yahudi diizinkan mengunjungi kompleks tersebut, tetapi dilarang beribadah di sana karena dikhawatirkan memicu ketegangan dengan jemaah Muslim.

Namun sebagian besar dari mereka tidak memasukinya karena kepala rabi Israel melarangnya berkunjung berdasarkan hukum Yahudi.

Saat ini situs paling suci di mana orang Yahudi dapat berdoa adalah Tembok Barat di antara sisa-sisa Kuil Kedua.

Namun kaum Yahudi ultra-nasionalis, beberapa di antaranya ingin membangun Kuil Ketiga, kerap mengunjungi lapangan terbuka di kompleks itu dan kadang terlihat berdoa diam-diam.

Kejadian ini sering memicu ketegangan dengan jemaah Muslim yang takut Israel akan mengubah aturan, di kompleks yang sekarang dikelola oleh Jordania dalam koordinasi dengan Palestina.

Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem.AFP Photo/THOMAS COEX Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem.
Polisi Israel memantau pengunjung yang masuk melalui Gerbang Mugharabi, satu-satunya pintu masuk untuk non-Muslim.

Akan tetapi beberapa kali mereka masuk masjid dan memicu ketegangan, yang semakin membuat jengkel para jemaah Muslim.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran: Israel Itu Bukan Negara, tapi Sarang Teroris

Pada 1929 contohnya, kerusuhan mematikan terjadi dengan umat Muslim yang bersatu mempertahankan situs tersebut.

Lalu pada 1996 keputusan Israel untuk membuka pintu masuk baru ke barat kompleks memicu bentrokan yang menewaskan lebih dari 80 orang dalam tiga hari.

Kemudian kunjungan kontroversial ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada September 2000 oleh pemimpin oposisi sayap kanan Israel Ariel Sharon, adalah salah satu pemicu utama perlawanan Palestina kedua yang berlangsung selama 2000-2005.

Pada Juli 2017 kompleks Masjid Al Aqsa ditutup sementara setelah tiga orang Arab Israel melepaskan tembakan ke polisi Israel di dekat lokasi tersebut, dan menewaskan dua di antara mereka.

Mereka sempat lari ke kompleks suci itu tetapi ditembak mati oleh aparat keamanan.

Selanjutnya pada 2020 akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa ditutup untuk umum selama Ramadhan karena pandemi Covid-19, dan pembukaan kembali dilakukan dengan prokes ketat serta kuota jemaah.

Baca juga: Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa, Hamas Serukan Demonstrasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Internasional
Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Internasional
Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Internasional
Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Internasional
Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com