Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2021, 23:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 KOMPAS.com - Abu Nawas Al-hasan ibn Hani Al-hakami dikenal sebagai Abu Nawas, adalah seorang penyair tersohor Arab klasik.

Dia juga dikenal sebagai master dari semua genre puisi Arab kontemporer. Namun, tradisi cerita rakyat ternyata juga dia rambah, seperti yang muncul beberapa kali dalam Seribu Satu Malam.

Pria yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di Irak ini dikenal karena bakatnya, serta kecintaannya yang kuat pada anggur. Sampai-sampai julukan “penyair anggur,” diberikan untuk penyair yang juga dianggap paling terkenal di era Abbasiyah ini.

Puisinya menawarkan pembaruan dan keragaman subyek. Banyak yang menggambarkan alkohol, serta mencerminkan kehidupan, keyakinan, dan kecintaannya.

Dia meninggal selama perang saudara sebelum al-Ma'mun maju dari Khur?s?n baik pada 814-816 M.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Herodotus Sang Sejarawan Pertama Dunia

Menghafal Al Quran

Ayah Abu Nawas, Hani, adalah seorang Arab, keturunan dari suku Jizani Banu Hakam, dan seorang prajurit dalam pasukan Marwan II. Namun Abu Nawas dilaporkan tidak pernah mengenalnya langsung.

Ibunya seorang Persia, bernama Jullaban, bekerja sebagai penenun. Biografi berbeda mengenai tanggal lahir Abu Nawas, berkisar antara 747-762 M. Beberapa sumber menyebutkan ia lahir di Basra.

Ibunya mengirimnya ke Attar untuk bekerja untuk ajira. Tapi Attar membesarkan dan merawatnya.

Abu Nawas senang pergi ke dewan sains dan puisi, setelah bekerja dengan Attar. Attar sendiri yang mendorongnya untuk belajar dan menghafal Al Quran serta belajar puisi.

Abu Nawas bermigrasi ke Baghdad, ditemani Walibah ibn al-Hubab, dan segera menjadi terkenal karena puisi uniknya.

Puisi karyanya jenaka dan lucu. Bertema kehidupan perkotaan dan kegembiraan anggur dan minuman (khamriyyat), dan humor sarkasme (mujuniyyat).

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Beverly Allitt Malaikat Maut dari Serial Pembunuhan Berantai Anak-anak

Karya Abu Nawas termasuk puisi tentang berburu, cinta wanita dan anak laki-laki, dan penghargaan kepada penggemarnya.

Itu semua berbeda dari kebanyakan puisi pada zamannya, yang secara tradisional membahas tema tentang gurun.

Dia terkenal karena ejekan dan sindirannya, dua tema favoritnya adalah kepasifan seksual pria dan ketidaksopanan seksual terhadap wanita.

Seringkali puisinya memberikan kejutan dalam masyarakat di zamannya. Tulisannya banyak membahas tentang hal-hal yang dilarang Islam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com