Hubungan antara sejarah dan hari ini
Tom Fong, putra Fang Lang, lahir di Milwaukee, Wisconsin hampir setengah abad setelah Titanic tenggelam.
Selama beberapa dekade, dia tidak tahu apa-apa tentang pengalaman ayahnya yang selamat dari tragedi kapal Titanic tenggelam.
"Dia (Fang Lang) tidak pernah cerita tentang itu. Tidak kepada saya, mungkin ke ibu saya," kata Fong kepada BBC.
Fang meninggal pada 1985 di usia 90 tahun. Tidak sampai 20 tahun setelah meninggalnya ayahnya, Fong mengetahui dari anggota keluarnya bahwa ayahnya adalah penyintas dari kecelakaan kapal yang dahsyat itu.
Baca juga: Diskriminasi ke Bisnis Makanan Asia Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Fong berpikir ayahnya mungkin merahasiakan pengalamannya di Titanic darinya, karena campuran rasa trauma dan stigma yang ada.
"Ada banyak informasi yang mengatakan mereka menyelinap di bawah perahu, dan mereka berpakaian seperti wanita..." katanya.
"Cerita seperti itu (rasial) sedang beredar saat itu," imbuhnya.
Ketika tim peneliti The Six melacak keturunan pada pengintas China itu, banyak dari mereka masih enggan berbagi cerita keluarga mereka karena pengalaman stigma anggota keluarganya seabad lalu.
Besar di Wisconsin, Fong menyaksikan banyak insiden di mana ayahnya harus melawan rasisme, termasuk meninju seorang pria yang memanggil mereka dengan nama yang menghina.
"Dia (Fang Lang) adalah pria yang baik, sampai dia merasa didiskriminasi karena etnisnya," ucapnya.
Lebih dari seratus tahun kemudian, permusuhan yang dialami oleh 6 pria China yang selamat itu, terjadi lagi saat ini dengan gerakan rasisme anti-Asia yang dipicu pandemi virus corona.
Di AS saja, ada ribuan kasus pelecehan yang dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir, dari diludahi, dilecehkan secara verbal, hingga serangan kekerasan.
Bapak Fong memilih untuk berbagi cerita keluarganya, berharap penonton akan mengetahui tentang kisah nyata para orang China penyintas tragedi Titanic tenggelam dan merenungkan kejadian terkini.
"Karena jika Anda tidak tahu sejarahnya, itu akan terulang kembali," kata Fong.
Baca juga: Ucapan Trump Soal Virus China Telah Memicu Kekerasan Terhadap Warga AS Keturunan Asia