"Saya pikir kita melihat hal yang sama hari ini. Kami menemukan imigran dikambinghitamkan oleh pers," kata Jones.
Liputan media lain saat itu menuduh para pria China berpakaian seperti wanita untuk mendapatkan prioritas naik sekoci.
Sejarawan Titanic, Tim Maltin, mengatakan tidak ada bukti bahwa para penyintas dari China adalah penumpang gelap atau menyamar sebagai wanita.
"Ini adalah cerita yang dibuat oleh pers dan publik setelah peristiwa tersebut," katanya kepada BBC.
Rumor tersebut kemungkinan berakar dari stigma yang melekat pada banyak laki-laki yang selamat dari tragedi Titanic tenggelam, karena pada saat itu masyarakat kumum merasa bahwa perempuan dan anak-anak seharusnya diprioritaskan dalam penyelamatan.
Menurut Maltin, orang-orang China itu berusaha membantu para penyintas lainnya.
Fang Lang, pria yang mengikat dirinya ke pintu yang mengapung, kemudian mendayung di sekoci yang menyelamatkannya dan membantu mengangkut semua orang ke tempat yang aman.
Baca juga: Sistem Kasta Berusia Ribuan Tahun di India yang Jadi Alat Diskriminasi Sosial
Diusir dari AS, 6 pria itu dikirim ke Kuba.
Mereka segera menemukan jalan mereka ke Inggris, di mana ada kekurangan pelaut karena banyak pelaut Inggris terdaftar di ketentaraan selama Perang Dunia Pertama.
Chang Chip menjadi semakin tidak sehat setelah malam naas itu, dan akhirnya meninggal karena pneumonia pada 1914. Ia dimakamkan di kuburan tak bertanda di sebuah pemakaman di London.
Sisanya bekerja sama di Inggris hingga 1920, ketika negara itu menderita resesi pasca perang dan perasaan anti-imigran semakin tinggi.
Beberapa pria China menikahi wanita Inggris dan memiliki anak di Inggris. Namun, kebijakan anti-imigran memaksa mereka untuk meninggalkan negara itu tanpa pemberitahuan, meninggalkan orang yang mereka cintai.
"Dan itu bukan salah mereka. Semua keluarga ini benar-benar didorong (berpisah) oleh politik, sesuatu yang sebenarnya tidak mereka kendalikan," kata Jones.
Ah Lam dideportasi ke Hong Kong, sementara Ling Hee naik kapal uap menuju Kolkata (Kalkuta) di India.
Lee Bing berimigrasi ke Kanada, sementara Fang Lang, setelah berlayar antara Inggris dan Hong Kong selama bertahun-tahun, menjadi warga negara AS, yang pernah menolaknya.