Hampir 1 juta orang Korea Selatan tewas selama perang, atau hanya di bawah 5 persen dari populasi.
Korea Utara, yang mengalami pengeboman udara besar-besaran oleh pasukan sekutu, menderita sekitar 1,5 juta orang tewas, 10 hingga 15 persen dari keseluruhan populasi.
Kerugian tersebut melebihi kerugian (dalam persentase) yang diderita oleh Uni Soviet pada Perang Dunia II.
Perang Korea ini secara teknis masih belum berakhir.
Baca juga: 10 Tahun Perang Saudara di Suriah, PBB Kesulitan Galang Dana Bantuan
Pembagian Vietnam pada 1954 menjadi dua negara membuat upaya penyatuan kembali tidak terhindarkan, terutama ketika satu sisi dijalankan oleh pemimpin pasukan gerilya yang kuat.
Kombinasi dari Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh, orang yang telah memaksa Perancis keluar dari negaranya, dan penduduk Vietnam Selatan yang bergolak yang dipimpin oleh pemerintahan yang korup membuat kondisi yang matang untuk Perang Saudara.
Sampai 1968 perang tersebut dilancarkan oleh Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan sekutu lainnya melawan gerilyawan Viet Cong dan pasukan reguler Vietnam Utara.
Serangan Tet pada Januari 1968 menghabiskan Viet Cong sebagai kekuatan militer, dan Vietnam Utara terus berperang hingga menang pada 1975.
Pertempuran itu juga membawa dan membuat tidak stabil Laos dan Kamboja.
Korban tewas dari perang ini berjumlah 1,5 juta di semua sisi, 300.000 personel di Vietnam Selatan, dan 1,1 juta personel di Vietnam Utara.
Selain itu, 58.307 orang Amerika, 5.099 Vietnam Selatan, dan 1.000 personel militer China tewas.
Hingga 2,5 juta warga sipil tewas dalam Perang Saudara Vietnam, jika dihitung terkait pertempuran di Kamboja dan Laos yang berdekatan.
Baca juga: Risiko Perang Saudara Memuncak, AS Tarik Diplomat dari Myanmar
Perang Saudara Kongo disebut sebagai "perang antarnegara bagian terluas dalam sejarah Afrika".
Ironisnya, perang sebenarnya dimulai ketika Rwanda berusaha untuk memerintah dalam pasukan anti-pemerintah yang beroperasi dari Republik Demokratik Kongo, yang kemudian dikenal sebagai Zaire.
Pertempuran itu meluas hingga akhirnya melibatkan 9 negara dan 20 kelompok bersenjata.