KOMPAS.com - Ethiopia, negara tertua di Afrika yang didirikan pada 980 SM, dengan jumlah penduduk terbesar di benua hitam itu.
Dengan 105 juta orang pada 2017 dan diperkirakan 109 juta pada 2019, Ethiopia sering dipandang sebagai simbol kemiskinan oleh dunia Barat.
Berikut beberapa beberapa fakta tentang tingkat kesejahteraan Ethiopia, yang dilansir dari Life Water:
Program Pemantauan Bersama (JMP), database global untuk semua hal tentang akses air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) dan sumber utama data WASH, melaporkan bahwa puluhan juta orang di Ethiopia masih mengandalkan air minum yang terkontaminasi.
Secara total, 31,1 persen atau sepertiga penduduk pada 2019, mengandalkan air tak layak untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Dari 31 persen itu, 8,6 persen penduduknya mengambil air minum dari sungai, danau, telaga, dan sumber lain yang dianggap JMP sebagai "air permukaan".
Sisanya, 22,5 persen meminum air yang tidak aman dari sumur gali tangan dan mata air alami.
Negara Ethiopia sedang mengalami krisis air, dan semua orang mulai dari pemerintah nasional hingga badan amal kecil dan komunitas bekerja untuk menyelesaikannya.
Disebutkan kondisi Ethiopia saat ini telah lebih baik dalam akses air.
Dibanding pada 2000, 75 persen penduduk mengandalkan air minum yang tidak aman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.