Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Ethiopia yang Jadi Simbol Kemiskinan oleh Dunia Barat

Kompas.com - 04/04/2021, 16:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Life Water

Dengan lebih sedikit anak, partisipasi angkatan kerja meningkat, terutama bagi perempuan.

Penurunan kesuburan seringkali merupakan hasil dari masyarakat modern. Semakin sehat dan makmur sebuah komunitas, rata-rata semakin sedikit anak yang dimiliki wanita.

5. Rata-rata orang hidup hingga usia 65 Tahun

Harapan hidup saat lahir adalah ukuran penting dari kesehatan suatu negara secara keseluruhan.

Pada 2000, seseorang yang lahir di Ethiopia dapat berharap untuk hidup selama 50 tahun.

Namun, diperkirakan dalam 15 tahun lagi masyarakat di Etiopia bisa berharap untuk hidup 65 tahun.

Pasalnya, para peneliti menemukan bahwa persebaran penyakit di Ethiopia menurun.

Baca juga: Bantu Warga Miskin, Kota di India Bakal Sediakan ATM Beras

6. 1 dari 17 anak meninggal sebelum berusia 5 tahun

Terkait erat dengan angka harapan hidup adalah rasio kematian balita, yang juga merupakan indikator kesehatan suatu negara secara keseluruhan.

Informasi paling mutakhir melaporkan bahwa untuk setiap 1.000 anak yang lahir di Ethiopia, 58 meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka. Itu 1 dari setiap 17 anak.

Ethiopia adalah salah satunya penyumbang setengah dari semua kematian bayi baru lahir (<1) di dunia, bersama dengan India, Pakistan, Nigeria, dan Republik Demokratik Kongo.

7. Kemiskinan menurun

Pada 1999, 44,2 persen orang Etiopia hidup kekurangan dengan pendapatan 1,90 dollar AS (Rp 27.670) sehari.

Pada 2010, angka itu mencapai 29,6 persen, dan pada 2015 turun lagi menjadi 23,5 persen.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan pertanian telah menjadi pendorong terbesar dalam mengurangi kemiskinan di Ethiopia.

Pada 2007, 85 persen penduduk Ethiopia terlibat di sektor pertanian.

Mengetahui hal ini, para pemimpin negara Ethiopia mendorong inisiatif untuk mendukung pertanian.

Transformation Dinas Pertanian Nasional (ATA), diciptakan pada 2010 dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membatasi pertumbuhan pertanian dan mengembangkan solusi serta sistem untuk proyek pembangunan dukungan.

Keluarga di Ethiopia bekerja untuk meningkatkan kehidupan mereka, dengan akses yang lebih besar ke pendidikan, air bersih, keamanan pangan, serta praktik sanitasi dan kebersihan.

Baca juga: Ketika Negara Kaya dan Miskin Saling Sikut Rebutan Vaksin Covid-19...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com