Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak Orang China di Pedalaman Australia

Kompas.com - 14/06/2013, 02:43 WIB

Desa berpenduduk sekitar 2.000 orang ini hidup terutama dari pariwisata. Akrab disebut kawasan Victorian Alps, Bright yang terletak di timur laut Negara Bagian Victoria ini menyuguhkan aneka ragam rekreasi, dari ski sampai terbang layang.

Pada tahun 1858, koran lokal Advertiser melaporkan bahwa orang China di sana harus mengangkut peralatan tambang mereka sejauh 32 kilometer ke tempat penggalian emas. Kerja keras merupakan bagian dari kehidupan mereka, selain menjadi korban rasa curiga, rasa kesepian, dan kerasnya penghidupan. Beberapa kasus kriminal, seperti pencurian dan pembunuhan, terkait dengan orang China.

Koran Advertiser mencatat, seorang bernama Ah Sing mencoba untuk bunuh diri pada tahun 1870. Pada tahun 1890, seorang China lainnya mati karena kelaparan.

Kuburan China, yang menjadi bagian dari pemakaman umum di Bright, menjadi saksi masa lalu. ”Kakek buyut saya, William, dimakamkan di situ,” kata Shuey.

Menurut buku berjudul Bright Gold, seorang bernama Ah Suey yang kemudian dikenal sebagai William Shuey datang ke Bright pada tahun 1856. Ia menikah dengan Agnes Towers pada tahun 1873. William lahir di Kanton (sekarang Guangzhou) pada tahun 1830 dan Towers lahir di Inggris pada tahun 1852. Mereka dikaruniai enam anak.

Buku yang ditulis oleh Brian Lloyd dan Kathy Nunn tersebut juga menyebutkan bahwa keturunan keluarga Shuey masih tinggal di Bright, termasuk Garry Shuey.

Kuli kontrak

Tujuan utama orang-orang China datang ke Bright adalah untuk bekerja di pertambangan emas. Mereka tinggal berkelompok di tenda- tenda di pinggir sungai tempat penggalian emas.

Selain Bright yang terletak di Victoria, orang-orang China juga menambang emas di pedalaman negara bagian lain Australia, seperti Queensland, New South Wales, dan Western Australia.

Pada tahun 1850-an, orang-orang dari ”Benua Kanguru” sudah berdagang teh sampai ke Kanton, menurut sejarawan Geoffrey Blainey dalam bukunya The Blainey View.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com