Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korea Keras Kepala

Kompas.com - 13/06/2013, 03:02 WIB

Menurut rencana, pertemuan tingkat tinggi itu digelar di Hotel Grand Hilton, Seoul. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Pyongyang terkait pembatalan perundingan itu.

Dipicu kesalahpahaman

Menurut Koh Yu-hwan, pakar Korut dari Universitas Dongguk, Seoul, pembatalan lebih dipicu kesalahpahaman mengenai kesetaraan jabatan dalam pemerintahan kedua negara yang menganut sistem politik berbeda.

Akibat kejadian itu, tambah Koh, kedua belah pihak saat ini sama-sama tersinggung. ”Butuh waktu lama lagi sebelum proses negosiasi dan pembicaraan berikut dilanjutkan,” tambahnya.

Dari sudut pandang ”orang luar”, sikap Korut terlihat sangat kasar. Akan tetapi, menurut sejumlah analis, sikap itu merefleksikan rasa tidak aman Korut saat berhadapan dengan Korsel yang jauh lebih kaya dan makmur.

”Semakin lemah posisi Korut, dia akan merasa makin takut terlihat lemah,” ujar Andrei Lankov, pakar Korut dari Universitas Kookmin di Seoul.

Menurut rencana awal, perundingan ini akan difokuskan pada pembukaan kembali kawasan industri bersama Kaesong dan resor wisata Gunung Kumgang di Korut.

Menurut Lankov, dua proyek kerja sama komersial itu sangat penting dan menguntungkan secara finansial bagi Korut.

Pembatalan perundingan itu disesalkan oleh para pengusaha Korsel yang membuka usaha di Kaesong. Asosiasi pengusaha Korsel di Kaesong mendesak Seoul dan Pyongyang mencari cara kembali ke meja perundingan sesegera mungkin.(AP/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com