”Sekarang kami bersama Kamboja juga telah mengatur sebuah tim bersama, yang akan membahas sekaligus menyusun kerangka acuan untuk dijadikan patokan oleh tim pemantau asal Indonesia,” katanya.
Penugasan tim pemantau asal Indonesia dihasilkan melalui mekanisme perundingan di ASEAN sebelumnya atas gagasan Indonesia.
Tim itu akan melakukan pemantauan di lokasi perbatasan yang disengketakan seluas 4,6 kilometer persegi.
”Penarikan pasukan memang dilakukan, terutama untuk memberi jalan dan kesempatan bagi tim pemantau asal Indonesia,” ujar Anusorn Eiemsaard, wakil juru bicara Pemerintah Thailand.
Insiden bersenjata di antara kedua negara di lokasi sengketa itu sempat terjadi dua kali, Februari dan April, tahun lalu.
Pada insiden Februari dilaporkan, 10 orang tewas, sementara pada insiden April sedikitnya 18 orang dilaporkan tewas.
Keputusan ICJ tak kunjung dilaksanakan selama setahun karena kedua belah pihak sama-sama mengambil sikap menunggu.