Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Sektarian Mengancam Demokrasi

Kompas.com - 18/06/2012, 19:04 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

Pada tahun itu pula, secara memalukan, pemerintah Myanmar melalui Konsul Jenderal mereka di Hong Kong, yang sekarang duta besar Myanmar di PBB, mendeskripsi warga Rohingya sebagai "monster ogre" yang buruk rupa.

Dalam surat terbukanya, sang diplomat menyebut dan membandingkan warna kulit orang Rohingya yang "coklat gelap" dengan kulit kebanyakan warga Myanmar yang "bersih dan halus".

Jika sikap negatif dan penolakan macam itu masih terus dipelihara keberadaannya, boleh jadi kekhawatiran dunia terhadap kelangsungan proses demokrasi dan reformasi di Myanmar sangat beralasan.

Seharusnya, sebagai pihak yang pernah mengalami penindasan di masa lalu, setidaknya warga Burma bisa sedikit berempati dengan penderitaan kelompok minoritas teraniaya lain.

Dengan empati itu, seharusnya semua pihak bisa duduk bersama mencari cara penyelesaian yang tebaik dan adil bagi semua pihak. (BBC/AFP/REUTERS/AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com