Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Hambat Evakuasi

Kompas.com - 02/02/2011, 02:31 WIB

Meski kondisi Mesir saat ini sangat mengkhawatirkan, namun Hassan Wirajuda merasa yakin upaya evakuasi akan berjalan lancar.

”Kondisi Mesir tidak sama dengan yang terjadi di Jakarta pada peristiwa Tragedi Mei 1998,” ungkap Hassan Wirajuda pula.

Di samping itu, menurut Hassan, nama Indonesia masih dikenal baik terutama oleh masyarakat Mesir. Dengan begitu, ia yakin relatif tidak akan ada gangguan saat WNI dievakuasi dari lokasi penampungan ke bandara.

Tidak semua WNI yang berada di Kairo berniat dievakuasi ke Tanah Air. Dari total 6.100 warga, kemungkinan hanya sekitar 2.500 yang dievakuasi.

”Kita akan evaluasi, kapan kedua pesawat lainnya diberangkatkan. Evaluasi masih menunggu kedatangan tim evakuasi yang dipimpin (Wakil Kepala Staf Angkatan Udara) Marsekal Madya Sukirno,” kata Hassan.

Ia menegaskan, Satgas berkomitmen mengevakuasi seluruh WNI yang bersedia dievakuasi dari Mesir untuk kembali ke tanah air. “Berapa pun warga kita yang merasa perlu kembali dari Mesir ke tanah air, kita akan lakukan evakuasi. Itu komitmen kita,” katanya.

Dari 6.149 warga di Mesir, menurutnya Satgas akan memprioritaskan wanita dan anak-anak. Hal ini karena dalam situasi tidak normal, mereka yang rentan menjadi korban. Prioritas berikutnya adalah mahasiswa mengingat dengan kondisi ekonomi mereka yang pas-pasan, jika sampai ada krisis yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan maka mereka yang akan terdampak.

”Kita tetap hati-hati untuk tidak langsung mengangkut pulang karena warga kita belum tentu menilai itu sebagai suatu solusi. Itu hak mereka juga,” katanya.

Selain itu soal kemungkinan halangan dari pihak militer Mesir dengan barikadenya maupun kebijakan penerapan jam malam, Hassan mengaku kondisi itu tidak akan sampai terlalu menimbulkan gangguan.

Pihak militer Mesir yang selama ini dikenal tidak berpolitik, tambah Hassan, diyakini tidak akan sampai menerapkan tindakan keras, baik kepada para pengunjuk rasa, apalagi terhadap para warga negara lain yang akan dievakuasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com