”Dari yang terjadi di lapangan, kalaupun ada masyarakat di sana yang melanggar jam malam, militer tidak lantas melakukan tindakan keras. Jadi saya tidak terlalu mengkhawatirkan soal hambatan (jam malam) itu,” ujar Hassan.
Lebih lanjut Hassan menambahkan, pihaknya masih belum tahu pasti dari total jumlah WNI tadi berapa persen yang memastikan ingin dievakuasi kembali ke tanah air. Yang jelas, tambahnya, tidak semua WNI ingin dievakuasi.
Sementara Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai WNI yang terluka atau menjadi korban di Mesir.
Sedangkan, menurut Wakil Komandan Satgas Evakuasi
”Saat ini, jumlah warga kita yang sudah berkumpul di bandara masih belum mencapai target. Kalau sudah cukup, gelombang pertama akan dipulangkan malam (Selasa) ini juga dari Kairo,” tandas Sukirno.
”Kalau semakin lama dipulangkan, eskalasi keamanan akan semakin meningkat,” tambah Sukirno.
Salah satu kendala, tambah Sukirno adalah jika kendaraan yang mengangkut WNI tiba-tiba terjebak aksi demo. ”Makanya, tentu kita harus menghindari jalan-jalan besar yang dipakai untuk melakukan aksi demo,” katanya.
”Kendala lainnya adalah bertumpuknya warga negara asing yang juga akan pulang ke negerinya masing-masing pada hari-hari ini,” kata Sukirno.
Ribuan warga asing kini memang memadati bandara di Kairo, semuanya berniat kembali ke tanah airnya. Dari AS, misalnya, 2.400 warga negara mereka juga siap diangkut dengan penerbangan komersial dan 220 orang lainnya dengan pesawat khusus.