Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Bertemu Dalai Lama

Kompas.com - 19/02/2010, 03:45 WIB

Dalam kunjungan hari Kamis, Obama tidak tampil di muka umum bersama Dalai Lama—seperti pendahulu-pendahulu pemimpin Gedung Putih lainnya—dan tidak menerimanya di Ruang Oval. Pembedaan ini memberi isyarat kepada Beijing bahwa Dalai Lama tidak diterima Presiden AS itu sebagai seorang pemimpin politik.

Namun, memberi penghormatan kepada Dalai Lama itu masih akan membantu memoles status pemerintah Obama di kalangan aktivis HAM, yang menuduhnya memusatkan perhatian pada isu global dengan Beijing dengan mengorbankan upaya mendorong pembaruan demokratis China.

Di Ruang Peta

Obama dan Dalai Lama, sama-sama penerima Nobel Perdamaian, berbicara tanpa diliput oleh media di Ruang Peta Gedung Putih, untuk sebuah pertemuan yang disebut Pemerintah AS sebagai pertemuan pribadi.

Dalai Lama, yang melarikan diri ke India tahun 1959, mendarat di Washington yang bersalju hari Rabu dan segera bergabung dengan sekelompok sesama orang Tibet di pengasingan saat mereka merayakan Tahun Baru Losar di sebuah hotel di Washington pusat.

Pendeta Buddha berusia 74 tahun itu menyambut orang-orang Tibet yang mengucapkan selamat, mencicipi susu dan teh yang disampaikan anak-anak kepadanya, dan melempar beras persembahan lewat pundaknya.

Lodi Gyari, negosiator utama dalam dialog yang kadang terjadi dengan China, mengatakan, Dalai Lama berharap dapat berbicara dengan Obama mengenai masalah-masalah global dan situasi di Tibet.

Beijing telah menentang pertemuan antara Obama dan Dalai Lama, menuntut AS mengubah ”keputusan salah”-nya untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada hubungan China-AS.

Pemerintah Obama tidak hanya menolak untuk membatalkan pertemuan itu, tapi juga mengumumkan Menlu Hillary Clinton akan bertemu dengan Dalai Lama pada hari yang sama dengan pertemuan dengan Obama di Deplu AS.

”Dalai Lama adalah seorang pemenang Nobel Perdamaian, pemimpin kebudayaan, dan pemuka agama yang terpandang secara internasional. Menteri Luar Negeri akan bertemu dengan dia dalam kapasitas ini seperti yang telah dilakukan menlu-menlu sebelum ini,” kata jubir Hillary, Mark Toner, sebelum terjadi pertemuan.

Menurut Charles Freeman, analis pada lembaga kajian Center for Strategic and International Studies, pertemuan hari Kamis tidak akan menyebabkan kerusakan yang berarti pada hubungan AS-China atau pembalasan jangka pendek berupa penundaan kunjungan Presiden China Hu Jintao ke Washington yang dijadwalkan bulan April mendatang. (Reuters/AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com