Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Kompas.com - 14/05/2024, 18:46 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber AP,BBC

LEBANON khawatir, Israel akan mengintensifkan serangannya terhadap Hezbollah, kelompok militan Syiah yang berbasis di Lebanon. Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengemukakan hal itu saat konflik antara Hezbollah dengan Israel meningkat di sepanjang perbatasan kedua negara.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang diterbitkan Senin (13/5/2024), Abdallah Bou Habib mengatakan, kecil kemungkinannya pasukan Israel akan menyeberang ke Lebanon, namun kemungkinan akan terjadi serangan udara yang lebih dahsyat.

Israel dan Hezbollah hampir setiap hari saling melancarkan serangan dan serangan balasan sejak 8 Oktober 2023, ketika Hezbollah meluncurkan roket ke Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, sehari setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Baca juga: Israel Serang Lebanon, Hezbollah Balas Luncurkan Puluhan Roket

Kekerasan di wilayah perbatasan itu telah menewaskan warga sipil, tentara Israel, dan anggota pasukan Hezbollah dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Hal itu juga meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi besar lainnya antara Hezbollah dan Israel. Kedua pihak pernah terlibat perang yang menghancurkan selama sebulan pada tahun 2006.

“Sebagai pemerintah, kami prihatin,” kata Bou Habib dalam wawancara di Beirut itu.

“Jika terjadi eskalasi, itu akan terjadi dari langit... Saya tidak berpikir Israel akan (melakukan) invasi darat... Apapun yang ingin mereka capai di darat, mereka dapat mencapainya dari langit, dan mereka memiliki dominasi di langit.”

Sekitar 60.000 orang di Israel bagian utara masih dievakuasi dan Israel telah memperkuat posisi militer di dekat perbatasan. Negara itu berulang kali mengancam akan memperluas serangan terhadap Hezbollah jika diplomasi gagal meredakan situasi.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memperingatkan akan adanya “musim panas yang terik” di sepanjang perbatasan itu. Beberapa hari sebelumnya dia mengatakan bahwa perang akan berarti “bencana” bagi Hezbollah dan Lebanon.

Namun, masih belum jelas apa dampak peningkatan operasi Israel, dan apakah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mampu berperang di dua front secara bersamaan, karena perang melawan Hamas di Jalur Gaza yang terus berlanjut.

Konflik yang lebih luas juga akan berdampak buruk bagi Israel. Hezbollah, yang didukung Iran dan telah lama dianggap Israel sebagai musuh yang jauh lebih tangguh ketimbang Hamas, memiliki persenjataan yang mencakup rudal berpemandu presisi yang mampu menyerang jauh ke dalam wilayah Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com