Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Kompas.com - 24/04/2024, 16:58 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PADA 28 Februari 2022, empat hari setelah Rusia mulai melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengajukan permohonan kepada Uni Eropa agar negaranya diizinkan bergabung dengan blok tersebut.

Komisi Eropa merespon permintaan tersebut dengan merekomendasikan agar Ukraina diberikan status kandidat. Pada Juni 2022, sebanyak 27 pemimpin di Uni Eropa menyetujui rekomendasi tersebut. Dengan demikian Ukraina sudah satu langkah lebih dekat untuk menjadi anggota.

Meski begitu, proses yang perlu dilalui Ukraina untuk benar-benar mendapat status anggota masih panjang. Status kandidat hanya sebatas memberikan hak kepada negara penerima agar dapat segera memulai negosiasi aksesi formal. Namun, negosiasi itu sendiri tidak dapat menjamin aksesi akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Uni Eropa Perbarui Penangguhan Bea Masuk dan Kuota Ekspor Pertanian Ukraina

Sebelum Ukraina, negara-negara seperti Turki, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, dan Albania telah lebih dulu mendapatkan status kandidat. Bagi Turki, status kandidat ini bahkan telah mereka dapatkan sejak tahun 1999 dan sampai saat ini belum juga mendapat kemajuan. Sisanya, Makedonia Utara mendapatkan status kandidatnya di tahun 2005, Montenegro di tahun 2010, Serbia di tahun 2012, dan Albania di tahun 2014.

Bagaimana Syarat Menjadi Anggota Uni Eropa?

Uni Eropa terbentuk setelah Perang Dunia II sebagai blok perdagangan dengan visi mencegah adanya perang kembali antara Jerman dengan Prancis. Blok ini didirikan oleh enam negara: Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Luksemburg.

Sejak saat itu, Uni Eropa terus memperluas cakupannya. Uni Eropa kini telah berkembang menjadi kumpulan 27 negara demokrasi yang semua berangkat dari satu gagasan yang sama, yaitu bahwa integrasi ekonomi dan politik antarnegara adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan dan kedamaian.

Sejauh ini, Uni Eropa telah membawa banyak perubahan, mulai dari terciptanya mata uang bersama yaitu euro di tahun 1999, perbatasan benua yang lebih terbuka, hingga kebijakan yang inovatif untuk mengurangi emisi karbon.

Untuk bergabung dengan Uni Eropa, ada beberapa syarat yang perlu diikuti oleh negara. Syarat-syarat itu berangkat dari “Kriteria Kopenhagen” yang didasari oleh tiga pilar.

Pertama bersifat politis yang mencakup penghormatan terhadap demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia. Kedua mencakup bidang ekonomi yang mengharuskan calon anggota memiliki ekonomi pasar yang berfungsi dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com