Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Perjalanan Hubungan Bilateral AS-Israel sejak 1948

Kompas.com - 04/03/2024, 09:28 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

AMERIKA Serikat (AS) dikritik karena mendukung Israel dalam konflik Israel-Palestina. Belum lama ini, Presiden AS, Joe Biden diserang para kritikus setelah berbicara mengenai perang Israel-Hamas sambil memakan es krim.

“Ini tampak tidak bertanggung jawab, dan dengan es krim, ia terdengar tidak peka dan kurang ajar," tulis Mairav Zonszein, jurnalis dan komentator Israel-Amerika, di platform media sosial X (dulu Twitter).

"Tidak ada yang mengatakan 'kami menganggap ini serius' seperti berbicara tentang perang yang telah menewaskan 30.000 orang dengan es krim dekat mulut Anda," kata Gregg Carlstrom, koresponden Timur Tengah dari The Economist, di X.

Menurut data dari Council on Foreign Relations, Israel merupakan penerima bantuan AS terbesar di dunia. Dari tahun 1946 hingga 2023, Israel telah menerima kurang lebih 300 miliar dollar AS (Rp 4.720 triliun) dalam bentuk bantuan ekonomi maupun militer.

Baca juga: AS-Israel Kian Berselisih soal Pembentukan Negara Palestina

Beberapa analis AS dan Israel mengatakan, bantuan AS kepada Israel sebenarnya perlu dievaluasi karena Israel kini sudah menjadi negara kaya, negara keempat belas terkaya berdasarkan pendapatan per kapita. Israel juga merupakan salah satu negara dengan militer paling canggih di dunia.

Israel kini dianggap lebih dari mampu untuk menjaga keamanannya sendiri, dan bantuan AS dianggap tidak perlu dan justru dapat merusak hubungan bilateral serta kebijakan luar negeri antara keduanya.

Di sisi lain, ada yang mendukung bantuan AS terus mengalir ke Israel guna menjaga hubungan kerja sama antar keduanya. Bantuan itu akan membantu kedua negara dalam bersama-sama menghadapi ancaman di Timur Tengah, contohnya dari Iran.

AS tercatat sebagai negara pertama di dunia yang mengakui eksistensi Israel pada 14 Mei 1948. Hal itu menunjukkan adanya hubungan baik antar kedua negara.

Walau demikian, layaknya hubungan bilateral lain di dunia, hubungan AS dan Israel juga sesekali mengalami ketengangan. Bagaimanakah perjalanan hubungan bilateral AS-Israel, terutama setelah pengakuan kemerdekaan Israel tahun 1948?

Pasca Kemerdekaan Israel, 1948-1970

Hanya selang beberapa menit setelah David Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, mengumumkan berdirinya Negara Israel pada 14 Mei 1948, Presiden AS saat itu, Harry Truman secara resmi mengakui negara baru tersebut. Tiga hari kemudian, Uni Soviet juga ikut mengakui, dan setahun kemudian, Israel menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Setelah Perang Dunia Kedua, Truman awalnya ragu untuk memberikan bantuan militer kepada Israel. Truman khawatir hal itu bisa memicu persaingan senjata di Timur Tengah dan mendorong negara-negara Arab untuk mencari senjata dari Uni Soviet.

Namun, ketika Uni Soviet mendukung gerakan nasionalis yang mendapatkan momentum di negara-negara Arab dari tahun 1950-an hingga 1970-an, Israel dan AS mengembangkan tujuan bersama yaitu menentang pengaruh Soviet dan menghentikan penyebaran komunisme.

Kerja Sama dan Ketegangan AS-Israel, 1970-1990

Israel berstatus negara baru dan adanya perang mengakibatkan kondisi Israel terpuruk. Itulah mengapa, dukungan persenjataan dari AS menjadi hal yang sangat krusial ketika Israel sedang berada dalam situasi perang dengan beberapa negara-negara tetangganya.

Sebagai contoh, selama Perang Yom Kippur 1973, ketika Suriah dan Mesir menyerang Israel, AS mengirimkan sejumlah besar peralatan militer seperti senjata, tank, dan pesawat jet ke Israel.

Baca juga: 7 Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Ada dari AS, Israel, dan Perancis

Pada periode 1970-1990-an, hubungan AS dan Israel juga diwarnai ketegangan. Ketegangan-ketegangan itu terkait dengan perundingan perdamaian dengan Otoritas Palestina maupun ekspansi pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang PBB nilai sebagai pelanggaran hukum internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com