Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Silvio Berlusconi dan Kontroversinya

Kompas.com - 13/06/2023, 23:14 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

MILAN, KOMPAS.com - Di dalam kancah politik Italia, Silvio Berlusconi adalah politisi tiada banding--yang mencampuradukkan urusan bisnis dan kehidupan pribadi.

Kepribadiannya yang flamboyan menyentuh hati para pemilih Italia, yang terus mendukungnya meskipun ada tuduhan korupsi dan penipuan pajak.

Sudah empat kali dia menjadi perdana menteri. Namun, setiap kali karier politiknya tampak berakhir, dia berhasil membungkam pengritiknya dan bangkit kembali.

Baca juga: Mantan PM Italia dan Pemilik AC Milan Silvio Berlusconi Meninggal Dunia

Selang sembilan tahun setelah dia dilarang menduduki jabatan publik karena penipuan pajak, dia kembali ke parlemen dan terpilih menjadi anggota Senat Italia sebelum berusia 86 tahun pada September 2022.

Akan tetapi, kehidupan pribadinya--kesukaannya dikelilingi perempuan muda cantik serta kecenderungannya terlibat skandal seksual--justru menjadi berita utama di seluruh dunia.

Berlusconi, yang meninggal pada usia 86 tahun, adalah seorang maestro media, pemilik klub sepak bola dan pengusaha miliarder yang tidak pernah menyerah pada politik--dan membantu membentuk citra Italia selama beberapa dekade.

Konglomerat asal Milan

Silvio Berlusconi lahir dari keluarga kelas menengah di Milan pada 29 September 1936 dan dibesarkan di sebuah desa di luar kota tersebut selama Perang Dunia Kedua.

Sejak masa sekolah, dia menunjukkan kemampuannya menghasilkan uang. Saat belajar hukum di universitas, dia bermain double-bass di band mahasiswa--dan mengembangkan reputasi sebagai penyanyi dengan bekerja di kelab malam dan di kapal pesiar.

Percobaan pertamanya menggunakan karisma pribadi untuk berbisnis adalah sebagai penjual penyedot debu dan menjual esai yang ditulis untuk teman-teman mahasiswanya.

Setelah lulus, dia mulai bisnis kontraktor dengan perusahaannya sendiri, Edilnord, dalam membangun sebuah kompleks apartemen yang sangat besar di pinggiran kota Milan--meskipun sumber pendanaan untuk proyek tersebut masih menjadi misteri.

Pada 1973, Berlusconi meluncurkan perusahaan televisi kabel lokal bernama Telemilano untuk menyediakan televisi ke properti-propertinya.

Empat tahun kemudian, dia memiliki dua stasiun lagi dan studio pusat di Milan. Pada akhir dekade, dia telah mendirikan sebuah perusahaan induk, Fininvest, untuk mengelola ekspansi kepemilikan bisnisnya.

Akhirnya, Berluscono memiliki Mediaset--kerajaan media terbesar Italia dan pemilik stasiun televsi swasta terbesar di negara itu--serta penerbit terbesar Italia, Mondadori.

Pada saat meninggal dunia, dia adalah salah satu orang terkaya di Italia dengan kekayaan keluarga mencapai miliaran dollar. Anak-anaknya--Marina, Barbara, Pier Silvio, Eleonora dan Luigi--semuanya mengambil bagian dalam menjalankan kerajaan bisnisnya.

Sebagian dari kekayaan itu akan digunakan untuk memanjakan kepentingan pribadinya--termasuk menyelamatkan klub sepak bola kampung halamannya, AC Milan, dari kebangkrutan pada 1986.

Klub sepak bola AC Milan adalah salah satu kepentingannya.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Klub sepak bola AC Milan adalah salah satu kepentingannya.
Investasi itu akan terbayar tiga dekade kemudian pada 2017, ketika dia menjual klub tersebut kepada investor China seharga 628 juta pounds.

Dia juga tidak pernah menyerah pada sepak bola. Belakangan dia membeli klub sepak bola Monza yang berhasil naik ke papan atas Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Baca juga: Silvio Berlusconi Punya Pacar Baru, Sengaja Diumbar untuk Sakiti Mantannya

Kekuasaan politik dan penyelidikan korupsi

Kemampuan Berlusconi menghadapi pengadilan berulang kali--sembari mempertahankan popularitasnya dalam politik--tak tertandingi.

Dia sering mengeluh tentang viktimisasi--terutama oleh jaksa di Milan. Dia pernah mengeklaim telah hadir 2.500 kali di pengadilan dalam 106 persidangan selama 20 tahun.

Tuduhan yang dialamatkan ke Berlusconi mencakup penggelapan, penipuan pajak, pembukuan palsu, dan mencoba menyuap hakim. Dia dibebaskan atau hukumannya dibatalkan beberapa kali.

Kasus-kasus kontroversialnya dikonsumsi khalayak luas dan senantiasa menjadi latar belakang karier politiknya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com