Hubungan Rusia dengan Uni Eropa sebenarnya cukup baik sampai saat Putin menganeksasi Krimea tahun 2014. Sebelumnya, Uni Eropa dan Rusia sempat memiliki hubungan strategis yang baik dalam banyak sektor seperti ekonomi, energi, perubahan iklim, hingga penyelesaian konflik di Timur Tengah. Bahkan, Uni Eropa menjadi pendukung setia dalam proses aksesi Rusia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sampai proses aksesi tersebut usai tahun 2012.
Namun, kini hubungan Uni Eropa dengan Rusia perlahan-lahan runtuh. Kebijakan destabilisasi, kampanye disinformasi dan campur tangan, serta pelanggaran hak asasi manusia dalam negeri jadi salah satu pendorong menegangnya hubungan Uni Eropa dengan pemerintahan Putin.
Situasi antar keduanya semakin memburuk setelah keputusan Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.