Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Status Palestina di PBB?

Kompas.com - 22/04/2024, 11:18 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Dalam konvensi tersebut juga dijelaskan bahwa keberadaan politik suatu negara “tidak tergantung pada pengakuan negara lain.”

“Bahkan sebelum adanya pengakuan, negara mempunyai hak untuk mempertahankan integritas dan independensinya, untuk menjamin konservasi dan kesejahteraannya, dan sebagai konsekuensinya untuk mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keinginannya, untuk membuat undang-undang mengenai kepentingannya, mengatur pelayanannya, dan untuk menentukan yurisdiksi dan kompetensi pengadilannya,” demikian menurut konvensi tersebut.

Berbeda dengan Konvensi Montevideo, teori konstitutif menjelaskan bahwa suatu negara hanya dapat dianggap sebagai negara jika seluruh dunia mengakuinya. Teori ini singkatnya menganggap kenegaraan modern sebagai masalah hukum internasional dan diplomasi.

Sebenarnya, sebuah negara tetap dapat diakui sebagai negara walaupun bukan anggota PBB. Contohnya seperti Swiss yang baru saja bergabung dengan PBB sebagai negara anggota pada tahun 2002. Sebelum masuk jadi anggota, Swiss sudah diakui sebagai negara secara internasional.

Meski begitu, pada Palestina kasusnya cukup berbeda. Hingga saat ini, pandangan apakah Palestina layak disebut negara atau tidak,  masih sangat beragam.

Mereka yang bersandar pada Konvensi Montevideo berkata Palestina belum memenuhi syarat untuk disebut negara. Di sisi lain, yang menentang Konvensi Montevideo berkata bahwa Palestina dapat bergantung pada pengakuan internasional untuk mendapatkan statusnya sebagai negara.

Sampai dengan tahun 2023, sebanyak 139 dari 193 anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara. Di Uni Eropa, sembilan dari 27 negara anggotanya telah mengakui negara Palestina.

Beberapa yang menolak Palestina adalah negara seperti AS, Prancis, dan Inggris. Ketiga negara tersebut menyatakan mereka tidak akan mengakui negara Palestina sampai konfliknya dengan Israel diselesaikan secara damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com