Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Kompas.com - 22/04/2024, 10:53 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PADA Februari lalu, ribuan dokter di Korea Selatan melancarkan aksi mogok kerja massal sebagai protes terhadap keputusan pemerintah terkait penambahan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran. Hanya beberapa minggu setelahnya, fenomena dokter mogok kerja juga terjadi di Kenya di Afrika Timur.

Di Kenya, mogok kerja massal dimulai pada 12 Maret dan telah diikuti oleh setidaknya 4.000 dokter. Sampai saat ini, mogok kerja massal masih terus terjadi dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir.

Sebagai konsekuensinya, banyak layanan kesehatan di rumah sakit terpaksa berhenti beroperasi karena kekurangan dokter yang bertugas. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak orang yang memerlukan perawatan medis segera justru tidak mendapatkan perhatian yang memadai karena kurangnya dokter yang tersedia untuk melayani mereka.

Baca juga: Negara Israel Nyaris Didirikan di Kenya

Apa yang menyebabkan para dokter di Kenya itu melakukan mogok kerja?

Perjanjian Perundingan Bersama Tahun 2017

Ini bukan kali pertama dokter-dokter di Kenya melakukan mogok kerja massal. Tahun 2017, dokter-dokter di negara berpopulasi sekitar 51 juta itu pernah melakukan mogok kerja massal untuk menagih janji pemerintah empat tahun sebelumnya yang belum ditepati.

Di tahun 2013, pemerintah berjanji akan meningkatkatkan bayaran bagi para dokter. Selain itu, pemerintah juga berjanji untuk menyisihkan uang guna mendanai penelitian medis dan pelatihan berkelanjutan kepada para dokter.

Melalui perjanjian yang sama, pemerintah menjanjikan akan membuka 400 posisi residensi baru, penetapan upah lembur, pembuatan prosedur pengaduan atas kekurangan peralatan, dan mempekerjakan 1.200 dokter baru setiap tahun selama 4 tahun ke depan guna mengatasi krisis dokter nasional.

Namun, janji tersebut tidak ditepati sehingga menimbulkan amarah dari para dokter. Dokter-dokter mulai mogok kerja dan turun ke jalan menuntut pemerintah untuk segera menepati janji.

Karena para dokter mogok, banyak orang meninggal akibat sulitnya mengakses layanan kesehatan dan tidak memiliki biaya untuk membayar layanan rumah sakit swasta.

Pada akhirnya, protes tahun itu berakhir dengan perjanjian baru, perjanjian perundingan bersama tahun 2017. Perjanjian tersebut turut menjanjikan hal-hal seperti kenaikkan gaji dan kondisi kerja yang lebih baik bagi para dokter.

Lagi-lagi, janji tersebut tidak ditepati sampai dengan tahun ini sehingga mengakibatkan fenomena mogok kerja yang baru-baru ini terjadi.

Pemerintah Mengaku Tak Memiliki Uang

Dipimpin oleh Persatuan Praktisi Medis, Apoteker, dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU), ribuan dokter magang, dokter medis, apoteker, dan dokter gigi turun ke jalan untuk menuntut pemerintah agar menepati janjinya di tahun 2017, termasuk kenaikan gaji. Para dokter juga melakukan protes akibat kegagalan pemerintah dalam mempekerjakan dokter-dokter magang.

Di minggu pertama protes, pemerintah sempat menawarkan tawaran lain, namun ditolak oleh serikat dokter karena masih jauh dari yang mereka harapkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com