“Jet-jet Inggris ini akan mencegat setiap serangan udara dalam jangkauan misi kami yang ada, sesuai kebutuhan,” kata pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.
Juru bicara militer Israel juga mengatakan, Perancis terlibat dalam memblokir serangan Iran.
“Kami bekerja sama dengan AS, Inggris, dan Perancis yang bertindak malam ini. Kemitraan ini selalu erat, tetapi malam ini hal itu terwujud dengan cara yang tidak biasa,” kata juru bicara tersebut.
Israel sendiri mengoperasikan berbagai sistem pertahanan untuk memblokir serangan apa pun, mulai dari rudal balistik dengan lintasan di atas atmosfer hingga rudal jelajah dan roket yang terbang rendah.
Sistem pertahanan udara Iron Dome (Kubah Besi) Israel sudah sering menjadi berita utama sejak negara itu memulai serangan militernya di Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu peperangan saat ini di wilayah tersebut.
Menurut Organisasi Pertahanan Rudal Israel (Israel's Missile Defense Organization/IMDO), Iron Dome merupakan lapisan dasar pertahanan rudal Israel. Setidaknya ada 10 baterai Iron Dome di Israel, masing-masing dilengkapi radar yang mendeteksi roket dan menggunakan sistem komando dan kontrol yang dengan cepat menghitung apakah proyektil yang masuk akan menimbulkan ancaman atau kemungkinan besar akan mengenai wilayah yang tidak berpenghuni. Jika roket tersebut menimbulkan ancaman, Iron Dome akan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara.
Baca juga: Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel
Menurut IMDO, anak tangga pertahanan rudal berikutnya adalah David’s Sling, yang melindungi negara itu dari ancaman rudal jarak pendek dan menengah. David's Sling, sebuah proyek gabungan dari Rafael Advanced Defense System Israel dan raksasa pertahanan AS, Raytheon, menggunakan pencegat kinetik hit to kill Stunner dan SkyCeptor untuk menghancurkan target hingga sejauh 300 km.
Di atas David’s Sling ada sistem Arrow 2 dan Arrow 3, yang dikembangkan bersama AS. Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menghancurkan rudal balistik yang masuk dalam fase terminal – saat rudal menukik menuju target – di lapisan atas atmosfer. Arrow 2 memiliki jangkauan 90 km dan ketinggian maksimum 51 km. Arrow 2 itu merupakan peningkatan dari pertahanan rudal Patriot AS yang pernah digunakan Israel.
Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit-to-kill untuk mencegat rudal balistik di luar angkasa, sebelum memasuki kembali atmosfer dalam perjalanan menuju sasaran.