Tanggung jawab UNRWA di kamp-kamp pengungsi Palestina terbatas pada penyediaan layanan dan pengelolaan instalasinya. Badan itu tidak memiliki, mengelola atau mengawasi kamp-kamp tersebut, karena hal itu merupakan tanggung jawab pihak berwenang yang menjadi tuan rumah.
UNRWA memiliki kantor layanan kamp di setiap kamp, yang dikunjungi pengungsi untuk memperbarui catatan mereka atau untuk menyampaikan masalah terkait layanan UNRWA kepada petugas layanan kamp (CSO). CSO, pada gilirannya, menyampaikan kekhawatiran dan petisi pengungsi kepada administrasi UNRWA di wilayah dimana kamp tersebut berada.
Setelah perang pada Juni 1967 yang kemudian dilanjutkan dengan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, 10 kamp didirikan untuk menampung gelombang baru orang-orang yang terlantar, baik pengungsi maupun bukan pengungsi.
Dua pertiga pengungsi Palestina yang terdaftar tinggal di dan sekitar kota-kota besar dan kecil di negara tuan rumah, dan di Tepi Barat dan Jalur Gaza, seringkali di sekitar kamp-kamp resmi. Meskipun sebagian besar instalasi UNRWA seperti sekolah dan pusat kesehatan berlokasi di kamp pengungsi Palestina, ada juga yang berada di luar kamp. Semua layanan UNRWA tersedia bagi semua pengungsi Palestina yang terdaftar, termasuk mereka yang tidak tinggal di kamp.
Sumber dana UNRWA antara lain dari kontribusi sukarela negara anggota PBB (Amerika Serikat dan negara-negara Eropa biasanya merupakan donor utama). Sumber dana lainnya dari program kerja sama internasional yang melibatkan negara-negara donor, organisasi internasional, dan lembaga-lembaga lain.
Selain itu ada dana khusus dan hibah. UNRWA juga menerima dana melalui hibah khusus dan proyek-proyek yang didanai oleh negara-negara anggota PBB, lembaga keuangan internasional, dan donor lainnya untuk proyek-proyek atau program-program tertentu. Ada juga kontribusi dari organisasi dan lembaga non-pemerintah.
Pendanaan UNRWA sangat tergantung pada kemurahan hati dan komitmen politik komunitas internasional, dan terkadang menghadapi tantangan karena perubahan kebijakan donor atau situasi politik global.
Dalam perkembangan terbaru, sebanyak 10 negara donor kini memutuskan untuk menghentikan sementara pendanaan bagi UNRWA sebagai reaksi atas tudingan Israel.
Sementara itu, Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini mengatakan bahwa pihak telah mengakhiri kontrak para staf yang dituduh terselibat dalam serangan Hamas dan meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran tuduhan itu. Ia menegaskan, setiap pegawai UNRWA yang terlibat dalam tindakan teror akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui penuntutan secara pidana."
"Tuduhan yang mengejutkan ini datang saat lebih dari dua juta orang di Gaza bergantung pada bantuan penting yang telah disediakan oleh UNRWA sejak perang dimulai. Siapa saja yang mengkhianati nilai-nilai dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengkhianati mereka yang kami layani di Gaza, di seluruh wilayah, dan di tempat lain di seluruh dunia," kata Lazzarini dalam pernyataanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.