Di awal 1800-an, Nepal dan Kerajaan Inggris bersaing memperebutkan wilayah di kawasan India. Namun pada akhirnya, ambisi Nepal untuk melakukan ekspansi berbenturan dengan kepentingan ekonomi Inggris.
Lalu, pecahlah perang Inggris-Nepal menyusul kegagalan negosiasi perdagangan.
Perang berakhir dengan Kerajaan Inggris menguasai sebagian besar wilayah Nepal. Namun Nepal tetap mempertahankan statusnya sebagai negara merdeka.
Baca juga: Nepal Desak Rusia Tak Lagi Rekrut Warganya Jadi Tentara
Meski Inggris tak pernah menjajah Iran, tetapi Inggris memagang kendali banyak sumber daya di Iran.
Usai perang Inggris-Persia pada 1857, Shah yang berkuasa di Iran memberikan banyak konsesi (pemberian hak/izin) kepada Kerajaan Inggris, termasuk hak untuk menanam dan menjual semua tembakau Persia.
Tapi, konsesi ini dibatalkan setelah terjadi gerakan protes massal di negara tersebut dan menjadi reaksi cepat bagi Revolusi Konstitusi Persia tahun 1906.
Revolusi tersebut membentuk parlemen Iran dan mengekang kekuasaan Shah, yang bersekutu erat dengan kepentingan Inggris.
Pertentangan besar China dan Kerajaan Inggris terjadi dalam perang Candu. Kerajaan Inggris sangat bergantung pada China untuk produksi tehnya dan dapat menyeimbangkan perdagangannya dengan mengekspor opium (bahan baku narkotika), yang membuat banyak pedagang dan warga China kecanduan.
Pemerintah China akhirnya melarang penjualan opium karena dampak negatif obat-obatan tersebut. Larangan itu memberikan pukulan telak terhadap pedagang Inggris.
Kemudian mendorong Inggris melakukan invasi ke China dengan dua perang besar yang dikenal sebagai dua Perang Candu.
Dari perang itu muncul suatu perjanjian yang memberikan konsesi perdagangan dan wilayah ke negara-negara Barat.
Yang paling terkenal adalah Inggris mengambil kendali atas Hong Kong sebagai hasil kemenangannya atas China.
Baca juga: Italia Keluar dari Proyek Belt and Road China
Negara Jepang punya cara sendiri agar terhindar dari kolonisasi Barat. Di mana Jepang memberlakukan kebijakan Sakoku pada tahun 1633, yang mengisolasi Jepang dari seluruh dunia.
Jadi, warga negara Jepang dilarang bepergian dan warga negara asing dilarang masuk ke Jepang. Perdagangan dengan negara luar sangat dibatasi demi “melindungi” kedaulatan Jepang.
Kebijakan tersebut berlangsung selama hampir 220 tahun dan baru diakhiri oleh ekspedisi militer AS yang dikenal dengan nama Ekspedisi Perry.