Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Kompas.com - 10/12/2023, 19:00 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah dijajah oleh bangsa Eropa selama berabad-abad.

Selain Belanda dan Jepang, beberapa negara yang pernah menjajah Indonesia di antaranya yakni Portugis, Spanyol, Perancis, dan Inggris.

Negara maju seperti Singapura juga pernah di bawah kendali oleh Inggris.

Ternyata, banyak negara Eropa yang telah menjajah berbagai negara di belahan dunia.

Baca juga: Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Dikutip dari World Atlas, pada akhir abad ke-20, bangsa Eropa telah menjajah hampir 80 persen wilayah di dunia.

Alasannya beragam, seperti kepentingan politik dan ekonomi.

Banyak negara Eropa bersaing untuk menguasai, menaklukkan, dan mengeksploitasi negara lain.

10 negara yang belum pernah dijajah bangsa Eropa

Ada beberapa negara yang berhasil menghindari kolonialisme bangsa Barat.

Meski negara-negara tersebut juga terlibat konflik dengan bangsa Barat, tapi mampu menghindari kolonialisme.

Negara mana saja itu?

1. Bhutan

Sekitar tahun 1634, Bhutan pisah dengan Kekaisaran Tibet. Tetapi, kerajaan Inggris mengincar Bhutan dan kedua negara terlibat konflik selama 200 tahun berikutnya.

Pada 1865, konflik terakhir (Perang Duar) berakhir dengan Kerajaan Inggris menguasai hampir seperlima wilayah Bhutan.

Tetapi, Bhutan berhasil mempertahankan kemerdekaan dari negara lain, dan hal ini diakui oleh Kerajaan Inggris pada 1865.

Perjanjian Punakha tahun 1910 menetapkan bahwa Inggris mengakui Bhutan sebagai negara merdeka, namun tetap memegang kendali atas kebijakan luar negerinya.

Bhutan akhirnya bisa menghindari Kolonialisme Inggris dan bangsa Eropa lainnya.

2. Nepal

Di awal 1800-an, Nepal dan Kerajaan Inggris bersaing memperebutkan wilayah di kawasan India. Namun pada akhirnya, ambisi Nepal untuk melakukan ekspansi berbenturan dengan kepentingan ekonomi Inggris.

Lalu, pecahlah perang Inggris-Nepal menyusul kegagalan negosiasi perdagangan.

Perang berakhir dengan Kerajaan Inggris menguasai sebagian besar wilayah Nepal. Namun Nepal tetap mempertahankan statusnya sebagai negara merdeka.

Baca juga: Nepal Desak Rusia Tak Lagi Rekrut Warganya Jadi Tentara

3. Iran

Meski Inggris tak pernah menjajah Iran, tetapi Inggris memagang kendali banyak sumber daya di Iran.

Usai perang Inggris-Persia pada 1857, Shah yang berkuasa di Iran memberikan banyak konsesi (pemberian hak/izin) kepada Kerajaan Inggris, termasuk hak untuk menanam dan menjual semua tembakau Persia.

Tapi, konsesi ini dibatalkan setelah terjadi gerakan protes massal di negara tersebut dan menjadi reaksi cepat bagi Revolusi Konstitusi Persia tahun 1906.

Revolusi tersebut membentuk parlemen Iran dan mengekang kekuasaan Shah, yang bersekutu erat dengan kepentingan Inggris.

4. China

Pertentangan besar China dan Kerajaan Inggris terjadi dalam perang Candu. Kerajaan Inggris sangat bergantung pada China untuk produksi tehnya dan dapat menyeimbangkan perdagangannya dengan mengekspor opium (bahan baku narkotika), yang membuat banyak pedagang dan warga China kecanduan.

Pemerintah China akhirnya melarang penjualan opium karena dampak negatif obat-obatan tersebut. Larangan itu memberikan pukulan telak terhadap pedagang Inggris.

Kemudian mendorong Inggris melakukan invasi ke China dengan dua perang besar yang dikenal sebagai dua Perang Candu.

Dari perang itu muncul suatu perjanjian yang memberikan konsesi perdagangan dan wilayah ke negara-negara Barat.

Yang paling terkenal adalah Inggris mengambil kendali atas Hong Kong sebagai hasil kemenangannya atas China.

Baca juga: Italia Keluar dari Proyek Belt and Road China

5. Jepang

Negara Jepang punya cara sendiri agar terhindar dari kolonisasi Barat. Di mana Jepang memberlakukan kebijakan Sakoku pada tahun 1633, yang mengisolasi Jepang dari seluruh dunia.

Jadi, warga negara Jepang dilarang bepergian dan warga negara asing dilarang masuk ke Jepang. Perdagangan dengan negara luar sangat dibatasi demi “melindungi” kedaulatan Jepang.

Kebijakan tersebut berlangsung selama hampir 220 tahun dan baru diakhiri oleh ekspedisi militer AS yang dikenal dengan nama Ekspedisi Perry.

6. Korea

Korea tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, tetapi justru dijajah Jepang pada 1910. Korea mempunyai gerakan perlawanan yang kuat di dalam perbatasannya, namun Jepang mampu menekannya.

Korea bisa merdeka usai Jepang menyerah tanpa syarat setelah Perang Dunia II.

Baca juga: Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

7. Afghanistan

Negara Afghanistan tidak pernah secara formal menjadi koloni di bawah kekuasaan Barat. Tetapi, seiring berjalannya waktu, negara ini menjadi sasaran invasi oleh banyak negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia.

8. Etiopia

Pada tahun 1913, Eropa telah menjajah lebih dari 90 persen wilayah Afrika, dan Ethiopia tetap menjadi salah satu dari sedikit negara di Afrika yang tidak dijajah oleh kekuatan Eropa.

9. Arab Saudi

Negara berikutnya yang belum pernah dijajah bangsa Eropa ialah Arab Saudi. Tetapi pada 1915, Kerajaan Inggris menandatangani perjanjian Darin dengan Abdulaziz Al Saud.

Perjanjian tersebut menetapkan Arab Saudi sebagai protektorat Inggris, tetapi bukan koloni. Sebagai imbalannya, Inggris membantu Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya dalam penghentian Kesultanan Ottoman di Arab.

Hingga pada akhirnya Arab Saudi secara resmi berdiri pada tahun 1932.

Baca juga: Usai Penantian 7 Tahun, Pasangan Ini Langsung Miliki Bayi Kembar Tiga

10. Thailand

Salah satu negara tetangga Indonesia yakni Thailand bisa terbebas dari dominasi negara Eropa.

Meski sempat dikuasi negara lain, Raja Chulalongkorn dari Siam berusaha menerapkan sejumlah tradisi Eropa dan mengembangkan minat terhadap teknologi Eropa.

Dengan terlibat dalam upaya diplomasi tingkat tinggi, Raja Chulalongkorn mampu mempengaruhi aliansi Inggris-Prancis demi kepentingannya dan menjaga sebagian besar negaranya terbebas dari bangsa Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com