Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Serangan 11 September 2001?

Kompas.com - 02/08/2022, 12:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Satu kelompok terdiri dari empat orang (pada pesawat yang jatuh di Pennsylvania).

Setiap kelompok memiliki seseorang yang telah menjalankan pelatihan pilot. Ini dilakukan di sekolah terbang di AS sendiri.

Diketahui 15 pembajak adalah orang Arab Saudi seperti Bin Laden, dua dari Uni Emirat Arab, satu dari Mesir, dan satu dari Lebanon.

Baca juga: Pangeran Charles Disebut Terima Sumbangan Rp18 Miliar dari Keluarga Osama bin Laden

Tanggapan AS atas serangan 11 September 2001

Kurang dari sebulan setelah serangan, Presiden George W Bush memimpin invasi ke Afghanistan -didukung oleh koalisi internasional- untuk membasmi al-Qaeda dan memburu Bin Laden.

Namun, baru 10 tahun kemudian atau pada 2011 pasukan AS akhirnya menemukan dan membunuh Bin Laden di negara tetangga Pakistan.

Sedangkan, terduga perencana serangan 9/11, Khalid Sheikh Mohammad, ditangkap di Pakistan pada 2003. 

Al Qaeda masih ada. Kelompok ini adalah yang terkuat di Afrika Sub-Sahara tetapi bahkan sekarang memiliki anggota di dalam Afghanistan.

Pasukan AS telah meninggalkan Afghanistan pada tahun 2021, setelah hampir 20 tahun berada di sana. Ini memicu ketakutan dari banyak orang bahwa jaringan Islamis itu bisa kembali lagi.

Warisan serangan 11 September 2001

Pada tahun-tahun setelah 9/11, keamanan penerbangan diperketat di seluruh dunia.

Di AS, Badan Administrasi Keamanan Transportasi dibentuk untuk meningkatkan keamanan di bandara dan pesawat.

Butuh lebih dari delapan bulan untuk membersihkan "Ground Zero" -lokasi Menara Kembar yang runtuh.

Sebuah peringatan dan museum sekarang berdiri di situs itu dan bangunan-bangunan telah bangkit kembali, dengan desain yang berbeda.

Bagian tengah yang telah selesai -One World Trade Center atau "Menara Kebebasan"- berdiri lebih tinggi 541 m dari Menara Utara asli, yang tingginya 417m.

Baca juga: AS Bunuh Pemimpin Senior Kelompok Terkait Al-Qaeda di Suriah, Diburu Pakai Roket

Sementara, rekonstruksi di Pentagon memakan waktu kurang dari setahun dan para staf kembali ke kantor mereka pada Agustus 2002.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com