Selama pertemuan pribadi tahun 1977, dia memberi tahu pemimpin Soviet Leonid Brezhnev bahwa dia akan terus mempekerjakan pakar asing dari negara-negara di luar Uni Soviet.
“Afghanistan akan tetap miskin, jika perlu, tetapi bebas dalam tindakan dan keputusannya,” ujarnya.
Baca juga: Asal-usul Bom Molotov, Berasal dari Nama Pejabat Uni Soviet
Para pemimpin Soviet pun tidak setuju. Pada tahun 1978, Partai Komunis Rakyat Afghanistan (PDPA) menggulingkan Daoud Khan dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Revolusi Saur. Daoud Khan dan 18 anggota keluarga meninggal.
Tapi, rezim PDPA yang baru, terpecah dan tidak stabil, menghadapi perlawanan budaya yang sengit dari para pemimpin konservatif dan agama, juga oposisi di sebagian besar pedesaan Afghanistan terhadap reformasi agraria radikal komunis.
Pada musim gugur 1979, revolusioner Hafizullah Amin mengatur kudeta internal PDPA yang membunuh pemimpin pertama partai itu dan mengantarkan pemerintahannya yang singkat namun brutal.
Baca juga: Tanpa Dollar dan Aliran Produk Barat, Seperti Apa Kehidupan Era Soviet Dibanding Rusia Sekarang?
Kerusuhan nasional melonjak, dan ketegangan Moskwa meningkat.
Kekacauan Afghanistan mengkhawatirkan para pemimpin Soviet, terutama karena hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa para pemimpin Afghanistan mungkin meminta bantuan AS.
Invasi pun tak terelakkan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.