Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Invasi Uni Soviet ke Afganistan pada 1979 yang Picu Perang Saudara

Kompas.com - 10/05/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

Selama pertemuan pribadi tahun 1977, dia memberi tahu pemimpin Soviet Leonid Brezhnev bahwa dia akan terus mempekerjakan pakar asing dari negara-negara di luar Uni Soviet.

“Afghanistan akan tetap miskin, jika perlu, tetapi bebas dalam tindakan dan keputusannya,” ujarnya.

Baca juga: Asal-usul Bom Molotov, Berasal dari Nama Pejabat Uni Soviet

Para pemimpin Soviet pun tidak setuju. Pada tahun 1978, Partai Komunis Rakyat Afghanistan (PDPA) menggulingkan Daoud Khan dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Revolusi Saur. Daoud Khan dan 18 anggota keluarga meninggal.

Tapi, rezim PDPA yang baru, terpecah dan tidak stabil, menghadapi perlawanan budaya yang sengit dari para pemimpin konservatif dan agama, juga oposisi di sebagian besar pedesaan Afghanistan terhadap reformasi agraria radikal komunis.

Pada musim gugur 1979, revolusioner Hafizullah Amin mengatur kudeta internal PDPA yang membunuh pemimpin pertama partai itu dan mengantarkan pemerintahannya yang singkat namun brutal.

Baca juga: Tanpa Dollar dan Aliran Produk Barat, Seperti Apa Kehidupan Era Soviet Dibanding Rusia Sekarang?

Kerusuhan nasional melonjak, dan ketegangan Moskwa meningkat.

Kekacauan Afghanistan mengkhawatirkan para pemimpin Soviet, terutama karena hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa para pemimpin Afghanistan mungkin meminta bantuan AS.

Invasi pun tak terelakkan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com