Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Zona Larangan Terbang dan Kenapa Ditolak NATO di Ukraina

Kompas.com - 15/03/2022, 11:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Sehari kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat dengan pernyataan itu dengan mengatakan, negara mana pun yang mencoba menegakkan zona larangan terbang di Ukraina akan dianggap sebagai partisipan dalam konflik bersenjata.

Baca juga: Ditolak AS dan NATO, Kenapa Zona Larangan Terbang Kukuh Diperjuangkan Ukraina?

4. Bagaimana dengan zona larangan terbang terbatas?

Pekan lalu sekelompok pakar pertahanan dan kebijakan luar negeri AS merilis surat yang menyerukan zona larangan terbang terbatas untuk NATO di Ukraina guna membangun koridor kemanusiaan, supaya warga sipil dapat dilindungi dari pemboman udara.

Akan tetapi, para kritikus mengatakan, itu tidak akan mengurangi risiko konflik dengan Rusia, karena pesawat NATO masih harus bersedia menembak jatuh pesawat Rusia.

5. Seberapa besar pengaruh zona larangan terbang di Ukraina?

Sejauh ini perang di Ukraina tidak terlalu bergantung pada kekuatan udara di kedua pihak.

Dalam invasinya, Rusia sebagian besar mengandalkan rudal jarak jauh dan tembakan artileri darat untuk menyerang targetnya di Ukraina. Sementara itu, perlawanan Ukraina juga sangat bergantung pada tembakan darat.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS mencontohkan serangan rudal Rusia pada Minggu (13/3/2022) di sebuah pangkalan di Ukraina barat. Rusia menembakkan sekitar 20-an rudal jelajah dari pesawat yang terbang di atas wilayah Rusia pada saat itu.

"Zona larangan terbang di dalam Ukraina tidak akan berpengaruh pada rangkaian serangan seperti ini," kata pejabat itu, Senin.

"(Itu) tidak akan menghentikan semua aktivitas udara yang sedang berlangsung," lanjutnya memprediksi kenapa zona larangan terbang tidak diterapkan di Ukraina.

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, NATO Aktifkan NATO Response Force (NRF), Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com