Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Teknologi Teratas Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 08/10/2021, 19:33 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Forbes

Semakin banyak data yang dimiliki, semakin mudah untuk mendapatkan wawasan baru dan bahkan memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.

Dengan menganalisis massa data dengan algoritme cerdas, dimungkinkan untuk menemukan pola dan hubungan yang sebelumnya tidak diketahui.

Ini dapat memprediksi hasil di masa depan dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih cerdas tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Baca juga: Tahapan Revolusi Industri, dari 1.0 sampai 4.0

Blockchain

Blockchain atau buku besar terdistribusi, dalam istilah sederhana, adalah semacam database yang sangat aman dan jadi cara menyimpan informasi.

Di era digital saat ini, menyimpan, mengautentikasi, dan melindungi data, menghadirkan tantangan serius bagi banyak organisasi.

Teknologi Blockchain, suatu bentuk buku besar yang terbuka dan terdistribusi, menjanjikan solusi praktis dan super aman untuk masalah ini.

Akibatnya, blockchain adalah alat yang semakin menarik untuk industri seperti perbankan dan asuransi.

Ini akan mengubah cara bank beroperasi dan cara kita menyimpan harta benda kita.

Baca juga: Dampak Revolusi Industri: Dari Ekonomi, Ideologi, sampai Inovasi

Komputasi Cloud dan Edge

Komputasi awan berarti menyimpan dan memproses data di komputer orang lain di pusat data melalui jaringan.

Ini akan memberi perusahaan kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dan memprosesnya hampir secara real-time.

Komputasi tepi mengacu pada pemrosesan data pada perangkat seperti smartphone.

Penyedia layanan cloud seperti Amazon, Google, dan Microsoft, memungkinkan perusahaan untuk meng-host semua infrastruktur TI penting di cloud mereka.

Baca juga: Garis Waktu Revolusi Industri, dari 1600-an sampai 1900-an

Sementara edge, alih-alih mengirim setiap informasi yang dikumpulkan oleh kamera, pemindai, terminal genggam, atau sensor ke cloud untuk diproses, perangkat edge melakukan sebagian atau semua pemrosesan itu sendiri, di sumber tempat data dikumpulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com