Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2021, 18:55 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Dunia banyak berutang budi pada sosok bernama James Watt.

James Watt adalah insinyur besar asal Skotlandia, Britania Raya, yang menemukan mesin uap untuk pertama kalinya.

Ketertarikan James Watt terhadap mesin uap didasari oleh perhatiannya terhadap mesin uap buatan Newcome yang kurang efisien.

Watt lantas terus melakukan berbagai penelitian dan percobaan terkait mesin uap.

Akhirnya, ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien tahun 1769.

Baca juga: 7 Penemuan Penting Revolusi Industri

Biografi James Watt

Melansir Biography, James Watt lahir di Skotlandia, 19 Januari 1736. Ia merupakan anak tertua dari lima bersaudara.

Ibunya berasal dari keluarga terhormat dengan pendidikan baik, sementara ayahnya adalah pembuat kapal, pemilik dan kontraktor kapal, serta menjabat sebagai kepala Baillie Greenock tahu 1751.

lAwalnya, James Watt dididik sendiri oleh ibunya di rumah, sebelum akhirnya lanjut sekolah ke Greenock Grammar School.

Di sekolah tersebut, Watt menunjukkan bakatnya dalam pelajaran matematika.

Ketika ia berusia 18 tahun, ibunya meninggal dunia dan kesehatan sang ayah pun mulai menurun.

Baca juga: Tahapan Revolusi Industri, dari 1.0 sampai 4.0

Akhirnya, Watt memutuskan berhenti dari sekolahnya dan pergi ke London untuk mendapatkan pelatihan sebagai pembuat instrumen selama satu tahun, 1755-1756.

Usai menjalani pelatihan, ia kembali ke Skotlandia dan menetap di Glasgow.

James Watt berniat untuk mendirikan bisnis pembuatan instrumennya sendiri.

Namun, karena Watt masih sangat muda, ia tidak memiliki koneksi biasa untuk membantunya membangun bisnis pembuatan instrumen hariannya sendiri.

Watt lantas seorang astronomi dari Jamaika, Alexander Macfarlane. Watt dibawa ke Universitas Glasgow.

Berawal dari situ, karier Watt mulai cemerlang.

Baca juga: Dampak Revolusi Industri: Dari Ekonomi, Ideologi, sampai Inovasi

Mulanya, ia bekerja di bagian pemeliharaan dan perbaikan instrumen.

Tahun 1759, ia bermitra dengan John Craig, seorang arsitek dan pengusaha untuk memproduksi dan menjual lini produk buatan James Watt.

Kemitraan ini berlangsung selama enam tahun dan mempekerjakan sekitar 16 pegawai.

Baca juga: Garis Waktu Revolusi Industri, dari 1600-an sampai 1900-an

Sejarah Penemuan Mesin Uap

Pada 1759, teman Watt, John Robinson, meminta perhatiannya pada penggunaan uap sebagai sumber tenaga penggerak.

Desain mesin uap buatan Newcome yang sudah digunakan hampir 50 tahun untuk memompa air dari tambang, hampir tidak berubah dari sejak dibentuk pada pertama kalinya.

Berawal dari situ, Watt pun mulai melakukan penelitian dan percobaan untuk membuat mesin uap tersebut bekerja jauh lebih efisien.

Watt mencoba membangun sebuah model, tetapi gagal.

Ia kembali melanjutkan eksperimennya dan mulai membaca semua yang dia bisa mengenai mesin uap.

Baca juga: Revolusi Industri: Sejarah, Faktor, dan Perkembangannya

Setelah banyak melakukan eksperimen, tahun 1776, mesin pertama dipasang.

Mesin pertama ini digunakan untuk menggerakkan pompa an hanya menghasilkan gerakan bolak-balik untuk menggerakkan batang pompa di bagian bawah poros.

Secara komersial, desainnya ini berhasil menuai perhatian.

Selama lima tahun berikutnya, Watt pun disibukkan dengan memasang lebih banyak mesin uap untuk memompa air keluar dari tambang.

Keberhasilannya ini telah menjadikan James Watt sebagai penemu pertama mesin uap yang bekerja secara efisien.

Sebelum dirinya, telah ada lebih dulu orang lain yang menciptakan mesin uap, yaitu Hero, Thomas Sarvery, dan terakhir Thomas Newcomen.

Namun, alat yang mereka ciptakan ini hanya berguna untuk memompa air keluar dari tambang-tambang batu bara.

Baca juga: Aksara dan Bahasa Nusantara Harus Bertahan di Era Revolusi Industri 4.0

Mesin uap buatan James Watt ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa.

Nama belakangnya, Watt, digunakan sebagai nama satuan daya, seperti daya mesin dan daya listrik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Internasional
Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Internasional
Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Internasional
Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Internasional
Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Internasional
Alasan Kenapa Laptop Harus Dikeluarkan dari Tas Saat di Bandara

Alasan Kenapa Laptop Harus Dikeluarkan dari Tas Saat di Bandara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com