Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Agrippina, Permaisuri Kaisar Romawi yang Haus Kekuasaan Mati Dibunuh Anak Sendiri

Kompas.com - 30/09/2021, 10:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Julia Agrippina atau juga dikenal sebagai Agrippina the Younger adalah seorang permaisuri Kaisar Romawi yang hidup dari tahun 15 hingga 59 M.

Agrippina hidup sebagai permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan, menghalalkan segala cara untuk memiliki pengaruh kuat dalam Kekaisaran.

Namun nasib wanita yang culas ini, tidak seindah ambisinya. Ia meninggal di tangan anaknya sendiri, Nero, Kaisar Romawi yang jahat.

Bagaimana riwayatnya? Berikut Kompas.com merangkum kisahnya melansir dari beberapa sumber:

Baca juga: Makam Kaisar Pertama Romawi Kuno Berhasil Dipugar, Ini Bentuk Dalamnya

Siapakah Agrippina, permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan?

Agrippina lahir dalam keluarga penguasa Romawi abad pertama, Julio-Claudians. Ia adalah putri dari Germanicus Caesar dan Vipsania Agrippina (Agrippina the Elder).

Agrippina the Younger memiliki 8 saudara kandung, salah satunya adalah Caligula atau Gayus yang nantinya akan menjadi Kaisar Romawi.

Ibunya, Vipsania Agrippina adalah cucu dari Kaisar Romawi pertama yang didewakan, Augustus Caesar. Sementara ayahnya Germanicus, adalah putra angkat Kaisar Tiberius dan cucu kandung Mark Antony.

Orangtua Agrippina adalah pasangan yang paling dicintai di Roma. Namun, ketika Agrippina masih belia, kedua orang tuanya meninggal dan diyakini secara luas bahwa Kaisar Tiberius merencanakan kematian mereka berdua.

Setelah Agrippina berusia 13 tahun pada 28 M, Kaisar Tiberius mengizinkan Agrippina menikah dengan sepupunya yang jauh lebih tua, Gnaeus Domitius Ahenobarbus.

Sebelum Kaisar Tiberius meninggal pada 37 M, ia mengangkat saudara Agrippina, Caligula, menjadi putra bungsunya dan mewarisi takhta Kekaisaran Romawi.

Pada tahun kematian Kaisar Tiberius, Agrippina melahirkan putra satu-satunya bernama Lucius Domitius Ahenobarbus yang kelak dikenal sebagai Nero, si Kaisar Romawi yang jahat.

Agrippina diasingkan dan suaminya meninggal

Sejak Caligula menduduki kursi Kekaisaran Romawi, ia mulai mengangkat derajat ketiga saudara perempuannya, Drusilla, Livilla, dan Agrippina dalam Kekaisaran Romawi.

Namun pada 38 M, Drusilla meninggal karena penyakit. Akibatnya, suami Drusilla, Lepidus, kehilangan pamor dan terjadilah intrik antara ia dan Agrippina serta Livilla untuk mengambil kekuasaan lebih dari Caligula.

Rencana kudeta itu gagal. Lepida dieksekusi, sementara Agrippina dan Livilla diasingkan.

Dua tahun kemudian saat Agrippina masih dalam pengasingan, suaminya, Ahenobarbus, meninggal. Anak mereka tinggal di Roma diasuh oleh bibinya, Domitia Lepida.

Tak lama setelah itu, pada 41 M, Kaisar Caligula tewas dibunuh, dan takhta Kekaisaran Romawi digantikan oleh pamannya, Claudius.

Kemudian, Agrippina dan Livilla dipanggil dari pengasingan oleh Kaisar Claudius, dan menawarkan mereka kehidupan yang tenang dan aman sebagai bangsawan kecil.

Namun Agrippina tak merasa aman karena putranya dianggap ancaman bagi pemerintahan Kaisar Claudius, seperti yang dikutip dari History Extra.

Akhirnya, Agrippina menikahi paman anaknya yang baru bercerai, Passienus Crispus, yang merupakan orator kaya dan bisa memberikan jaminan perlindungan.

Pernikahan mereka tak lama, pada 47 M, Crispus meninggal, dan Agrippina menjanda dengan tuduhan yang melekat padanya bahwa ia sendiri yang meracuni suaminya hingga tewas.

Setelah tragedi itu, wanita yang haus kekuasaan itu akan masuk dalam babak baru Kekaisaran Romawi sebagai permaisuri Kaisar Romawi.

Baca juga: Kompleks Pemandian Romawi Ditemukan Masih Terawat di Bawah Bukit Pasir Spanyol

Agrippina menjadi permaisuri Kaisar Romawi

Setelah Crispus meninggal, istri Claudius, Messalina, dieksekusi.

Menurut World History, Claudius sempat berkata ia tidak berniat menikah lagi, tetapi pada akhirnya Claudius menikahi keponakannya sendiri, Agrippina, pada 49 M.

Pernikahan itu terjadi setelah Kaisar Romawi itu mengubah undang-undang tentang inses, agar pernikahan mereka diizinkan. Hal itu membuat marah orang Romawi.

Mengapa Kaisar Claudius memilih untuk menikahi keponakannya? Selamanya menjadi misteri.

Mengutip ThoughtCo, bahwa tidak mungkin Julia Agrippina, yang digambarkan haus kekuasaan, menikahi Claudius karena cinta.

Hanya rumor yang beredar bahwa Agrippina menggunakan akses keluarganya untuk memanipulasi kelemahan Claudius, yaitu wanita. Disebutkan bahwa Agrippina adalah penggoda yang agresif, rela memberikan tubuhnya dengan imbalan kekuasaan.

Namun sumber lain mengatakan, bahwa salah satu orang dekat Kaisar Claudius yang menyarankannya menikahi Agrippina.

Namun terlepas dari motivasi pernikahan Agrippina dengan Kaisar Claudiu, yang dapat terlihat adalah wanita 30-an tahun itu mengambil peran dalam Kekaisaran Romawi melebihi standar pada zamannya.

Setahun setelah mereka menikah, permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan itu membujuk suaminya untuk mengadobsi putranya dan mengangkatnya sebagai ahli waris dari takhta Kekaisaran Romawi.

Kaisar Claudius setuju karena putra kandungnya, Tiberius Britannicus, lebih muda dari Nero dan menderita epilepsi.

Jadilah, putra satu-satunya Agrippina mendapatkan nama baru sebagai Nero Claudius Caesar Drusus Germanicus.

Ikatan Kaisar Claudius dengan wanita yang haus kekuasaan itu semakin keuat ketikaa ia meminta Nero dinikahkan dengan Octavia, putri Claudius dengan Messalina.

Permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan itu kemudian menempatkan dirinya sebagai penguasa wanita di ruang publik, memaksa para pria untuk mengakui bahwa seorang wanita memerintah mereka.

Dia bahkan menulis dan menerbitkan otobiografinya sendiri, satu-satunya wanita Romawi yang pernah menyelesaikan tindakan publik yang begitu berani.

Hal itu mengganggu para pria Romawi, tetapi disebutkan oleh History Extra bahwa pemerintahan Kaisar Claudius lebih stabil ketika bersama dengan Agrippina.

Selama 8 tahun sebelum pernikahan mereka, Kaisar Claudius telah mengeksekusi 35 senator, tetapi bertahun-tahun di bawah pengaruh Agrippina hanya 4 senator yang dieksekusi saat itu.

Tidak ada lagi upaya kudeta dari tentara, atau kekerasan yang signifikan di Roma.

Sementara itu, Agrippina dan Kaisar Claudius mempersiapkan Nero untuk menjadi kaisar Romawi berikutnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Koin Perak Era Romawi Kuno di Turki

Kematian Kaisar Claudius dan rencana pembunuhan oleh Agrippina, permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan

Setelah 5 tahun, pemerintahan yang stabil itu rusak. Anggapan pemerintahan Kaisar Claudius dan Agrippina yang panjang dan suksesi yang damai, berakhir.

Pada Oktober 54 M, Kaisar Claudius meninggal dengan jamur beracun yang diyakini didalangi oleh sang permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan.

Sejarawan berpendapat bahwa kematian Kaisar Claudius pasti akan sangat menguntungkan bagi Agrippina.

Sebagai istri Kaisar Romawi, Agrippina bertindak setara sebagai mitra junior. Namun dengan Nero naik takhta, maka secara efektif sang permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan itu menjadi bupatinya, menempatkannya sebagai mitra senior.

Nero yang saat itu berusia sekitar 16-17 tahun langsung mewarisi semua kekuasaan Kekaisaran Romawi dengan Agrippina sebagai wali dan Augusta.

Augusta adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada wanita dalam keluarga Kekaisaran Romawi untuk menyoroti status dan pengaruh mereka.

Nero diakui sebagai Kaisar Romawi dengan damai dan pemerintahannya akan berlangsung selama 13 tahun.

Selama awal pemerintahan Nero, sang permaisuri Kaisar Claudius yang haus kekuasaan itu memiliki kekuatan yang setara dengan putranya.

Melansir History Extra, hal itu terlihat dalam ikonografi pada koin yang beredar pada zaman itu. Kedua wajah ibu dan anak itu digambarkan pada uang logam dengan ukuran yang sama. Beberapa gambar memperlihatkan wajah mereka saling berhadapan.

Dalam satu patung, Agrippina digambarkan sebagai personifikasi Roma yang subur, memahkotai putranya yang masih kecil.

Baca juga: 13 Juli dalam Sejarah: Lahirnya Julius Caesar, Sang Penguasa Romawi, pada 100 SM

Kehancuran Agrippina 

Tak lama setelah itu, Nero berusaha untuk menegakkan peran gender yang lebih tradisional di istana Kekaisaran Romawi. Ia ingin istrinya dan ibunya menjauhi panggung publik.

Kaisar Nero tidak ingin ibunya hadir di acara-acara politik. Untuk memperjelas maksudnya, Nero mempermalukan Agrippina di depan umum beberapa kali di depan delegasi asing dan pejabat Romawi.

Kaisar Nero bahwa menyuruhnya dikeluarkan dari istana untuk mengekang kekuatan Agrippina.

Namun, sang permaisuri Kaisar Claudius itu telah lihai untuk memastikan suaranya tetap akan didengar.

Pada 59 M, Kaisar Nero kehilangan kesabaran mendengar suara ibunya. Ia menganggap ibunya sombong dan ingin menjauhkan dari dirinya.

Bersamaan dengan itu, Nero jatuh cinta dengan seorang wanita lain yang ditentang Agrippina, bernama Poppaea Sabina, istri temannya. Kaisar Nero ingin bebas untuk menikahinya.

Kaisar Nero saat itu juga memiliki pemikiran bahwa pria yang mendengarkan wanita hanya bisa difitnah sebagai orang lemah dan feminin.

Hubungan ibu dan anak dalam Kekaisaran Romawi itu semakin tegang, mana kala sang permaisuri Kaisar Claudius yang haus kekuasaan itu berusaha melawan Nero dengan cara mengangkat nama Britannicus sebagai pewaris takhta sebenarnya.

Akibatnya tak lama kemudian, Britannicus meninggal dalam keadaan misterius yang diyakini didalangi oleh Kaisar Nero yang jahat.

Pembunuhan Agrippina yang haus kekuasaan

Selanjutnya, Kaisar Romawi muda itu mengatur rencana untuk membunuh ibunya, Agrippina dengan naik perahu yang dirancang untuk tenggelam di teluk kota Baiae.

Namun, siasat itu gagal, karena Agrippina berhasil berenang dengan selamat ke pantai dan pulang ke vilanya.

Kaisar Romawi yang sudah gelap mata itu tidak hilang akal. Segera Nero memerintahkan 3 algojo pria mengejar dan membunuh ibunya, dengan ia bersandiwara bahwa ibunya akan mengirimkan seseorang untuk membunuhnya.

Kaisar Romawi yang jahat tersebut berpikir dengan begitu dapat menjadi alasan "sah" untuk ia membunuh Agrippina, ibunya.

"Ini adalah kejahatan yang sangat menjijikan di dalam sejarah Romawi, karena dalam keluarga Kekaisaran Romawi ibu (di sana) adalah ikon yang paling suci," tulis David Shotter, seorang profesor sejarah di Universitas Lancaster, seperti yang dikutip dari Livescience.com

Disebutkan oleh History Extra, Agrippina meninggal pada usia 43 tahun dengan menatap mata pembunuhnya.

Disebut pengkhianat, Agrippina sang permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan itu ditolak oleh pemakaman kekaisaran. Wanita culas itu berakhir dengan dimakamkan di kuburan tak bertanda.

Nero yang jahat kemudian akan memerintah Kekaisaran Romawi sampai ia bunuh diri pada 68 M karena sudah kehilangan dukungan secara luas. Pesta pora dan penganiayaan agama minoritas adalah ciri pemerintahannya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Nero Si Kaisar Romawi yang Jahat Berakhir Bunuh Diri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com