KOMPAS.com - Tanah yang sekarang menjadi Afghanistan memiliki sejarah panjang dominasi oleh penakluk asing dan perselisihan di antara faksi-faksi yang bertikai secara internal. Berikut garis waktu sejarah Afghanistan, seperti yang dilansir dari pbs.org:
Di pintu gerbang antara Asia dan Eropa, tanah Afghanistan ini ditaklukkan oleh Darius I dari Babilonia sekitar 500 SM, dan Alexander Agung dari Makedonia pada 329 SM.
Mahmud dari Ghazni, seorang penakluk abad ke-11 yang menciptakan sebuah kerajaan dari Iran ke India, dianggap sebagai penakluk Afghanistan terbesar.
Genghis Khan mengambil alih wilayah Afghanistan pada abad ke-13, tetapi baru pada 1700-an wilayah tersebut disatukan sebagai satu negara. Pada 1870, setelah daerah itu diserang oleh berbagai penakluk Arab, Islam telah mengakar.
Selama abad ke-19, Inggris, yang ingin melindungi kerajaan Indianya dari Rusia, berusaha untuk mencaplok Afghanistan, menghasilkan serangkaian Perang Inggris-Afghanistan (1838-1842, 1878-1880, 1919-1921).
Baca juga: Serangan Udara AS ke Afghanistan Diduga Juga Sasar Pekerja Kemanusiaan
Inggris, yang terkepung setelah Perang Dunia I, dikalahkan dalam Perang Inggris-Afghanistan Ketiga (1919-1921), dan Afghanistan menjadi negara merdeka.
Khawatir bahwa Afghanistan telah tertinggal dari negara-negara lain di dunia, Amir Amanullah Khan memulai kampanye reformasi sosial ekonomi yang ketat.
Amanullah menyatakan Afghanistan sebagai monarki, bukan emirat, dan menyatakan dirinya sebagai raja. Dia meluncurkan serangkaian rencana modernisasi dan upaya untuk membatasi kekuatan Loya Jirga atau Dewan Nasional.
Kritikus, frustrasi oleh kebijakan Amanullah, mengangkat senjata pada 1928. Pada 1929, raja turun tahta meninggalkan dan negara itu.
Zahir Shah menjadi raja baru. Ia membawa negara lebih stabil, dan dia memerintah selama 40 tahun ke depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.