KOMPAS.com - Marcos, pasukan elite India yang juga masuk jajaran pasukan khusus terbaik dunia, dikenal lewat salah satu operasi penting, yakni "Operation Black Tornado".
Dalam operasi itu, Pasukan Marcos diterjunkan untuk menyerbu hotel Trident dan Taj di Mumbai selama serangan teroris pada 26 November 2008.
Disebut juga sebagai 26/11, ini adalah serangkaian serangan teroris yang dilakukan 10 pria bersenjata. Mereka diyakini anggota Lashkar-e-Taiba, yang bisa digolongkan sebagai organisasi ekstremis.
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Marcos (India)
Kelompok ini meneror warga sipil di selatan Mumbai secara membabi buta. Bahkan, mereka tak ragu memakai senjata otomatis dan granat tangan.
Serangan ini berlangsung selama empat hari. Sedikitnya 174 orang, termasuk 20 personel pasukan keamanan dan 26 warga negara asing tewas di tempat. 300 orang juga dilaporkan terluka.
Sembilan dari 10 teroris juga tewas, sementara sisanya ditangkap.
Baca juga: AS Sayangkan Pembebasan Teroris Mumbai oleh Pakistan
Dilansir Times of India, dalam serangan ini, salah satu prajurit Marcos yang ikut membantu menangani teroris bernama Praveen Teotia, yang saat itu masih berusia 23 tahun.
Dirinya terpilih menjadi orang yang membawa timnya ke zona bahaya karena dinilai punya refleks lebih cepat dibanding anggota lainnya.
Teotia pun memikul tanggung jawab besar pada keselamatan seluruh timnya.
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Navy SEAL (AS)
Sewaktu operasi, Teotia bercerita bahwa dia melihat seorang pria menangis karena keluarganya terperangkap di lantai enam.
Pria itu terus menelpon, tapi tak ada satu pun jawaban. Lantas, pria itu memutuskan untuk naik, menyelamatkan keluarganya.
Tapi, Teotia dengan tegas melarang pria itu demi keselamatan bersama.
Baca juga: Tentara Burkina Faso Kembali Bunuh 10 Teroris dalam Operasi di Solhan
"Belakangan saya mengetahui pria itu adalah Manajer Umum Taj, Karambir Singh Kang. Istri dan dua anaknya tewas dalam serangan itu," ungkapnya.
"Saya salut atas keberaniannya bahkan pada saat krisis ini, dia melayani tamunya dan Taj dan membantu mereka selamat," lanjutnya.
Teotia mengaku marah karena serangan di Mumbai menewaskan banyak orang tak bersalah.
Baca juga: Pemimpin Boko Haram Bunuh Diri saat Dikejar Kelompok Teroris Rival
Tak hanya kejadian itu, Teotia juga bercerita bahwa dirinya sempat memasuki ruangan. Tapi naas, keempat teroris yang menyerang hotel ada di ruangan yang sama.
Teotia pun terkena tembakan dan terluka parah. Mulai dari kepala sampai sebagian telinganya.
Dirinya juga sempat melempar granat, yang sayangnya tidak jadi meledak. Tubuhnya sempat kelimpungan, hingga akhirnya ditarik oleh tim penyelamat yang baru saja datang, keluar dari ruangan.
"Paru-paru saya rusak parah, sehingga membuatnya lebih kecil karena dijahit ke dinding dada," kenangnya.
Baca juga: Transfer Jutaan “Dana untuk Isis”, Wanita 57 Tahun Mendadak Masuk Daftar Calon Teroris
Kisah heroik Teotia menggambarkan betapa totalnya pasukan Marcos menghadapi musuh. Dalam benak mereka, penyelamatan warga sipil lebih penting dari keselamatan diri sendiri.
Saat ini, fisik Teotia sudah kembali pulih. Dia tak lagi menjadi anggota Marcos, tapi memilih membanggakan India lewat jalur atletik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.