Kamar Amber saat itu berada di sebuah kamar di Istana Catherine di kota Pushkin, Rusia. Ketika Nazi menginvasi Uni Soviet selama Operasi Barbarossa pada 1941, ruangan itu dibongkar.
Panel itu kemudian dikirim ke museum kastil di Königsberg, Jerman (sekarang Kaliningrad, Rusia). Nazi menganggap bahwa ruangan itu adalah karya seni Jerman yang menjadi hak mereka.
Pada 1944, pemboman sekutu menghancurkan kota, museum kastil, dan kemungkinan juga Ruang Amber. Namun, itu tidak menghentikan para pemburu harta karun untuk mencoba menemukan kamar yang hilang itu.
Baca juga: Gali Kuburan demi Dapatkan Harta Karun, Pria Ini Ditahan
Salah satu kisah harta karun dari Perang Dunia II yang paling banyak muncul adalah soal emas Nazi yang dicuri.
Pada 1943, selama pendudukan Jerman di Tunisia, Nazi dilaporkan mencuri emas dalam jumlah besar dari orang-orang Yahudi di pulau Djerba.
Mereka mengirim emas itu ke Corsica, sebuah pulau di antara pantai Perancis dan Italia, tetapi diduga emas itu tenggelam dalam perjalanannya dari Corsica ke Jerman.
Harta karun itu kemudian sering disebut sebagai "emas Rommel", setelah Erwin Rommel, seorang jenderal Nazi memimpin kampanye teror terhadap orang-orang Yahudi di Afrika Utara.
Meskipun Rommel mungkin tidak terlibat dalam pencurian emas ini.
Dalam novel James Bond 1963 karya Ian Fleming, "On Her Majesty's Secret Service", kisah tentang emas Rommel ini diangakat. Dua penyelam diduga dibunuh saat mencari "harta karun Rommel".
Pada September 1941, China mengirim 200 fosil manusia purba ke AS untuk menjaganya agar tetap aman, jika Jepang menginvasi.
Namun, fosil-fosil "Manusia Peking" yang dikirim tidak pernah tiba di AS, hilang begitu saja.
Beberapa berspekulasi bahwa fosil tersebut telah dihancurkan. Sebagian masih berharap fosil itu tersimpan di suatu tempat.
Pada 2012, para peneliti berpendapat bahwa mungkin saja fosil-fosil itu dipendam di bekas pangkalan Marinir AS di China dan ditutupi oleh tempat parkir aspal.
Untungnya sebelum hilang, peneliti China membuat cetakan dari fosil manusia peking tersebut, sehingga para ilmuwan masih dapat mempelajarinya hingga saat ini.
Baca juga: Selama Karantina Covid-19 Banyak Penduduk Desa di Inggris Temukan Harta Karun Abad Pertengahan
Nazi mencuri banyak lukisan selama Perang Dunia II. Salah satu yang paling terkenal dan penting secara historis yang telah dicuri adalah "Portrait of a Young Man" karya seniman Renaisans Italia yang dihormati, Raphael.