KOMPAS.com - Selama beberapa dekade, perempuan menggunakan korset ketat yang sangat menusuk, sebelum ditemukannya bra modern.
Mary Phelps Jacob, adalah perempuan berdaya dari keluarga kaya di New York, yang memiliki ide pertama yang menjadi cikal bakal bra modern, pada 1913.
Berawal dari Jacob yang mencoba memakai gaun malam barunya dengan korset untuk salah acara sosialnya. Namun, ia mendapati tulang korsetnya menonjol di bawah gaun.
Baca juga: Maling Lingerie Ditangkap, Ketahuan Curi 60 Bra demi Kepuasan Seksual
Dua saputangan sutra dan beberapa pita merah muda, kemudian dengan bantuan pembantunya, menjahitnya, menjadikan itu bra pertama untuk dirinya sendiri.
Pada zaman dulu, korset perlahan mulai dianggap tidak sehat dan menyakitkan karena dirancang untuk mempersempit pinggang wanita dewasa menjadi 13, 12, 11, dan bahkana 10 inci atau kurang dari itu lagi, seperti yang dilansir dari ThoughtCo.
Penemuan korset ini dikaitkan dengan Catherine de Médicis, istri Raja Henri II dari Perancis.
Dia memberlakukan larangan hukum wanita memiliki pinggang tebal. Sejak 1550 dan mulai lebih dari 350 tahun korset yang memiliki tampilan tulang ikan paus atau besi-besi ringan dan penyiksaan bagian perut.
Baca juga: Dapat Hadiah Bra Kekecilan, Wanita Ini Ceraikan Suami yang Baru Dinikahinya
Inovasi Jacob ternyata menjadi tren mode baru. Para anggota keluarga dan temannya meminta ia untuk membuatkan bra yang sama.
Suatu hari, ia menerima permintaan dari orang asing, yang menawarkan 1 dollar AS untuk usahanya.
Perempuan beradaya ini kemudian menyadari bahwa inovasinya ini bisa menjadi bisnis yang layak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.