Sebuah perusahaan wisata, Haihang Group, dikabarkan telah menyiapkan sebuah kapal pesiar yang mampu mengangkut hingga 2.000 penumpang untuk berwisata ke kawasan kepulauan itu.
Perusahaan itu, seperti diwartakan Xinhua, Minggu (7/4), juga mengaku tengah membangun satu kapal lagi.
”Tur perdana akan digelar bersamaan hari libur May Day. Para wisatawan tak hanya dapat makan dan tidur di atas kapal pesiar, tetapi juga bisa turun melihat-lihat ke salah satu pulau,” ujar Wakil Eksekutif Gubernur Hainan Tan Li. Kepulauan Xisha berada di bawah administrasi Provinsi Hainan.
Tan juga mengatakan, pihaknya berencana menambah jumlah pelabuhan dan infrastruktur sanitasi di salah satu pulau terbesar di sana.
Langkah terbaru China ini dipastikan bakal memicu kemarahan Vietnam, yang selama ini bersengketa dengan China di kepulauan itu.
China mengambil alih penuh penguasaan kepulauan, yang terdiri atas sekitar 40 pulau kecil dan gugusan karang itu, dari Vietnam Selatan sejak tahun 1974.
Selain China dan Vietnam, Kepulauan Paracel juga diklaim oleh Taiwan. Insiden terkait sengketa tersebut sering terjadi di kawasan itu.
Insiden terakhir terjadi Maret lalu, ketika Pemerintah Vietnam memprotes keras sebuah kapal China yang menembaki kapal-kapal nelayan Vietnam hingga terbakar.
China membantah dan menyatakan tembakan dilakukan hanya dengan pistol suar yang tak menimbulkan kerusakan. China balik menuduh kapal-kapal nelayan Vietnam selalu menerobos batas wilayah China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.