Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Serukan Bantuan Global

Kompas.com - 11/12/2012, 03:39 WIB

Kepala Pertahanan Sipil Benito Ramos menyatakan, ada kemungkinan orang-orang yang dinyatakan hilang berada di antara 200 jenazah mereka yang belum teridentifikasi.

Di tengah penderitaan para korban Bopha, sebuah gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang kawasan bencana. Pusat pemantauan gempa Hongkong dan Badan Survei Geologi AS (USGS) melaporkan, gempa itu terjadi Senin pukul 05.45 waktu setempat, sekitar 73 kilometer arah tenggara kota Davao di kedalaman 56 km. Gempa dilaporkan tak mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.

Gencatan senjata

Setelah Bopha melanda, pemerintah dan pemberontak Maois Filipina sepakat menggelar gencatan senjata di dua provinsi paling selatan, yang hancur terkena terjangan topan itu, pekan lalu.

Gencatan senjata dilakukan agar militer bisa lebih fokus untuk membantu para korban bencana.

Gerilyawan komunis Tentara Rakyat Baru (NPA) diketahui sangat aktif dan berbasis di Provinsi Compostela Valley dan Davao Oriental yang paling parah terkena topan.

Menurut Mayor Jenderal Ariel Bernardo, pihaknya telah memerintahkan pasukan di Pulau Mindanao mengubah operasi militer mereka menjadi operasi pemulihan pascabencana.

”Saya dengar pihak pemberontak juga melakukan hal serupa. Dengan begitu kita semua bisa konsentrasi membantu korban angin topan. Saya yakin mereka juga terkena dampak dan sekarang mungkin tengah mengungsi,” ujar Ariel.(AFP/Reuters/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com