Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Serukan Bantuan Global

Kompas.com - 11/12/2012, 03:39 WIB

DAVAO, SENIN - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan penggalangan dana kemanusiaan global senilai 65 juta dollar AS untuk membantu korban topan Bopha di Filipina selatan. Hingga Senin (10/12), korban tewas akibat topan itu mencapai 647 orang, dan 780 lainnya dinyatakan hilang.

Menurut Luiza Carvalho, pejabat kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Senin, dana bantuan global itu akan dipakai untuk mendanai pengadaan bantuan pangan, air bersih, dan tenda darurat bagi sedikitnya 480.000 orang di kawasan bencana.

Carvalho berkeliling beberapa hari ke Pulau Mindanao, kawasan yang terparah terkena bencana tanah longsor dan banjir bandang akibat topan tersebut.

”Saya sangat terkejut dengan kerusakan yang saya lihat. Hampir seluruh tempat hancur. Bencana hanya menyisakan reruntuhan bangunan, lumpur, dan gelondongan. Kondisi seperti ini mustahil bisa ditangani dalam semalam,” ujar Carvalho.

Bencana alam juga menghancurkan sumber mata pencarian dan harta benda penduduk yang terkena dampak.

Banjir dan tanah longsor menghancurkan sepertiga total produksi pisang negeri itu, yang juga berdampak buruk pada penghasilan dan mata pencarian puluhan ribu pekerja perkebunan di sana.

Kuburan massal

Otoritas Filipina juga menyiapkan pemakaman massal bagi para korban tewas yang tidak teridentifikasi atau tidak diklaim pihak keluarganya dalam 48 jam ke depan.

Dari data kantor Pertahanan Sipil Filipina tercatat 647 jenazah telah ditemukan. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 jenazah lain belum ditemukan.

Sementara itu, 780 orang dinyatakan hilang. Sebanyak 150 orang dari mereka adalah nelayan dari kota General Santos, salah satu produsen ikan tuna terkenal di Filipina.

Kepala Pertahanan Sipil Benito Ramos menyatakan, ada kemungkinan orang-orang yang dinyatakan hilang berada di antara 200 jenazah mereka yang belum teridentifikasi.

Di tengah penderitaan para korban Bopha, sebuah gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang kawasan bencana. Pusat pemantauan gempa Hongkong dan Badan Survei Geologi AS (USGS) melaporkan, gempa itu terjadi Senin pukul 05.45 waktu setempat, sekitar 73 kilometer arah tenggara kota Davao di kedalaman 56 km. Gempa dilaporkan tak mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.

Gencatan senjata

Setelah Bopha melanda, pemerintah dan pemberontak Maois Filipina sepakat menggelar gencatan senjata di dua provinsi paling selatan, yang hancur terkena terjangan topan itu, pekan lalu.

Gencatan senjata dilakukan agar militer bisa lebih fokus untuk membantu para korban bencana.

Gerilyawan komunis Tentara Rakyat Baru (NPA) diketahui sangat aktif dan berbasis di Provinsi Compostela Valley dan Davao Oriental yang paling parah terkena topan.

Menurut Mayor Jenderal Ariel Bernardo, pihaknya telah memerintahkan pasukan di Pulau Mindanao mengubah operasi militer mereka menjadi operasi pemulihan pascabencana.

”Saya dengar pihak pemberontak juga melakukan hal serupa. Dengan begitu kita semua bisa konsentrasi membantu korban angin topan. Saya yakin mereka juga terkena dampak dan sekarang mungkin tengah mengungsi,” ujar Ariel.(AFP/Reuters/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com