”Siapa pun yang ke kamp Zaatari tahu itu adalah tempat yang sulit. Kamp ini baru dibangun satu bulan, tetapi sudah menampung 25.000 orang,” kata Harper. Ia menyatakan keprihatinannya atas beratnya persoalan yang ditanggung Jordania dan negara penampung pengungsi lainnya.
Menurut PBB, sedikitnya 1,2 juta orang telantar akibat konflik Suriah yang meletus 17 bulan silam. Hampir 229.000 pengungsi terdaftar resmi di Turki, Jordania, Lebanon, dan Irak. ”Jordania adalah salah satu negara yang menjadi korban krisis di Suriah,” kata Menteri Informasi Jordania Samih Maayatah.
Dari Damaskus, kantor berita pemerintah, SANA, Minggu (2/9), melaporkan, 15 orang tewas akibat ledakan bom di dekat kamp pengungsi Palestina di pinggir ibu kota Suriah itu. Ledakan itu terjadi di kawasan Al-Sbeineh, Sabtu malam. Beberapa orang terluka dan sejumlah bangunan rusak berat.
SANA juga menyebutkan, ledakan itu diduga dilakukan oleh ”kelompok teroris bersenjata”. Julukan itu untuk merujuk kepada pasukan oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang tengah memerangi Presiden Bashar al-Assad.
Di front lain, FSA mengaku telah menyerang pangkalan udara militer di Taftanaz, Sabtu. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebutkan, FSA juga menyita gedung pertahanan udara utama di Albu Kamal di perbatasan Irak, dan menambahkan, pertempuran sengit terjadi di sejumlah kota, Sabtu, menewaskan 156 orang.